Menko Muhadjir Minta Indonesia Jangan Mimpi Bebas Bencana, Kenapa?
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy (IDN Times/Margith Juita Damanik)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, Indonesia jangan bermimpi terbebas dari bencana. Hal itu disampaikan Muhadjir dalam sambutannya di acara Rakornas Antisipasi La Nina.
"Indonesia berada di cincin api, maka bencana di Indonesia adalah keniscyaan. Jadi, jangan bermimpi suatu saat Indonesia bebas bencana," ujar Muhadjir di kanal YouTube BMKG, Jumat (29/10/2021).
1. Sudah takdir Indonesia berada di wilayah cincin api
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan teknis bantuan sosial 2021 (Youtube.com/SekretariatPresiden)Menurutnya, Indonesia berada di wilayah yang masuk daerah cincin api sudah menjadi takdir Allah SWT. Masyarakat, kata dia, harus mengambil hikmahnya dan berpikir positif hidup berdampingan dengan bencana.
"Selama Indonesia masih berada di wilayah yang bernama wilayah Nusantara ini, maka kita memang sudah jadi takdir Allah, Tuhan, bahwa kita memang ditakdirkan jadi bangsa yang hidup di antara bencana," katanya.
Dia meminta kepada semua pihak untuk tetap waspada dan siap menghadapi bencana alam. Sebab, tak ada yang mengetahui kapan datangnya bencana.
Baca Juga: BMKG Peringatkan Akan Ada La Nina Akhir 2021, Luhut: Semua Hati-hati!
2. Ribuan gempa terjadi selama 2020
Editor’s picks
.jpg)
Ilustrasi. (IDN Times/Arief Rahmat)Muhadjir menyampaikan, selama 2020 Indonesia diterpa gempa sebanyak 4.650 kali. Kemudian untuk 2021 hingga 26 Oktober ini, sudah terjadi 2.148 kali bencana.
"Kejadian mendominasi adalah bencana banjir diikuti puting beliung dan tanah longsor," ucapnya.
Menurut Muhadjir, bencana yang terjadi di 2020 angkanya naik 8 kali lipat bila dibanding 2005 yang hanya 539 kejadian.
Baca Juga: Pusat Layanan Iklim Dunia Prediksi Puncak La Nina Terjadi Awal 2022
3. Penanggulangan bencana hidrometeorologi harus jadi fokus bersama
Ilustrasi banjir (IDN Times/Arief Rahmat)Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan, penanggulangan bencana hidrometeorologi harus menjadi fokus bersama. Menurutnya, penanggulangan bencana tidak hanya dilakukan saat darurat dan usai kejadian saja, tapi harus ada tahap prabencana.
"Khusus tahap prabencana, upaya antisipasi dan kesiagaan harus terus kita dorong," katanya.
Menurut dia, bila upaya prabencana bisa dilakukan dengan baik, manfaatnya tidak hanya mengurangi kerugian materi dan korban jiwa saja. Namun, bisa juga menciptakan ekonomi stabil meski terjadi bencana.
Berita Terkini Lainnya
