Muncul Siklon Tropis Rai dan Bibit Siklon 97W, Apa Dampaknya bagi RI?

Siklon Tropis berada di Samudra Pasifik bagian Barat

Jakarta, IDN Times - Badan Meteotologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) memantau adanya perkembangan Siklon Tropis Rai di sekitar Samudra pasifik Barat dan bibit Siklon 97W di Laut China Selatan bagian selatan.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan Siklon Tropis RAI berada sekitar 960 km sebelah utara timur Laut Biak. Kondisi angin di pusat Siklon Tropis Rai mencapai 50 knot atau 95 km perjam.

"Untuk periode 24 jam ke depan, Siklon Tropis Rai masih menunjukkan eksistensinya dengan kecenderungan meningkat dan pergerakan sistem ke arah barat-barat laut menjauhi wilayah Indonesia," ujar Guswanto dalam keterangannya, Rabu (15/12/2021).

Baca Juga: BMKG Pantau Potensi Bibit Siklon 95S di Laut Arafura

1. Kondisi bibit Siklon 97W

Muncul Siklon Tropis Rai dan Bibit Siklon 97W, Apa Dampaknya bagi RI?Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengamati pergerakan sikon tropis Paddy yang berada di Samudera Hindia melalui citra satelit Himawari di BMKG Karangploso, Malang, Jawa Timur, Rabu (24/11/2021) (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Kemudian untuk bibit Siklon 97W, kondisi memiliki tekanan terendah di puastnya dengan 1004 mb dan kecepatan angin maksimum sekitar 15 knot atau 27 km per jam.

"Bibit Siklon 97W masih cukup persisten dengan probabilitas untuk menjadi sistem siklon tropis dalam periode 24 jam kedepan masih dalam kategori rendah," katanya.

Baca Juga: BMKG: Periode Pembentukan Siklon Terjadi pada April-November

2. Dampak tidak langsung terhadap cuaca Indonesia

Muncul Siklon Tropis Rai dan Bibit Siklon 97W, Apa Dampaknya bagi RI?Ilustrasi cuaca ekstrem di ibu kota DKI Jakarta (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Adanya Siklon Rai dan bibit Siklon 97W berdampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia. Berikut dampaknya:

- Potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat di wilayah Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua, Riau, Kepulauan Riau, Kepullauan Bangka Belitung dan Kalimantan Barat.
- Potensi angin kencang di wilayah Kepulauan Sangihe dan Talaud, Maluku Utara, Papua Barat bagian Utara dan Papua bagian utara, Kepulauan Riau.
- Tinggi Gelombang laut 2.5-4.0 meter (Rough Sea) berpotensi terjadi di Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, Laut Maluku bagian tara, Perairan utara dan timur Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat hingga Papua, dan Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua. Kemudian di Perairan Kepulauan Anambas, Laut Natuna dan Perairan Kepulauan Subi-Serasan.
- Tinggi Gelombang 4.0-6.0 meter (Very Rough Sea) berpotensi terjadi di Laut Natuna Utara dan Perairan utara Kepulauan Natuna.

3. Imbauan BMKG untuk masyarakat

Muncul Siklon Tropis Rai dan Bibit Siklon 97W, Apa Dampaknya bagi RI?Ilustrasi Suasana Hujan di Perkotaan (IDN Times/Besse Fadhilah)

Guswanto mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap dampak tidak langsung dari Siklon Rai dan bibit Siklon 97W.

Berikut imbauan BMKG:

1.Menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak.
2. Menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya.
3. Mewaspadai potensi dampak seperti banjir/bandang/banjir pesisir, tanah longsor terutama di daerah yang rentan.
4. Stakeholder terkait dapat terus mengintensifkan koordinasi dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi
5. Selalu memantau perkembangan informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG melalui kanal informasi BMKG:
a) Website https://www.bmkg.go.id,;
b) Follow media sosial (twitter, instagram, youtube) @infobmkg;
c) Aplikasi iOS dan android "InfoBMKG";
d) atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya