Pengamat Nilai Karakter Orba Muncul Demi Langgengkan Kekuasaan

Aparat jadi represif

Jakarta, IDN Times - Pengamat Komunikasi Politik, Henri Subiakto, mengatakan, munculnya fenomena neoorde baru (orba) pada era kekinian merupakan hal yang sengaja dihadirkan.

Dia mengatakan, neoorba dimaknai sebagai karakter orde baru yang dimunculkan untuk kepentingan Pilpres 2024.

“Orde baru, neo yang baru. Apa itu? Salah satunya intimidasi adanya penggunaan kekuasaan,” ujar Henri dalam Diskusi Daring bertajuk 'Fenomena Neo Orba di Pilpres 2024: Demokrasi di Simpang Jalan?' yang disiarkan di kanal YouTube Forum Intelektual Muda, dikutip Rabu (24/1/2024).

Baca Juga: Prabowo Disindir PDIP Neo Orba, Gerindra: Tanda Tak Percaya Diri

1. Aparat jadi represif

Pengamat Nilai Karakter Orba Muncul Demi Langgengkan KekuasaanPengamat komunikasi politik, Henri Subiakto (YouTube.com/Forum Intelektual Muda)

Henri mengatakan, aparat pada masa Pemilu 2024 di sejumlah daerah turut menjadi represif untuk mengendalikan berbagai tindakan represif. Aparat yang dimaksud tidak hanya TNI, Polri, tapi juga ASN yang berada di sejumlah instansi.

“Dulu kekuatan ini dipakai oleh orba, sekarang dipakai lagi dalam konteks Pemilu 2024. Untuk apa? Untuk memproses kalangan tertentu yang tidak mengikuti kehendak mereka,” kata dia.

Baca Juga: KSAD Maruli: Kejadian di Boyolali Tak Ada Kaitan dengan Netralitas TNI

2. Demokrasi harus diselamatkan dari neoorba

Pengamat Nilai Karakter Orba Muncul Demi Langgengkan KekuasaanPolitikus PDI Perjuangan, Setiawan (Youtube.com/Forum Intelektual Muda)

Dalam kesempatan itu, Politikus PDI Perjuangan, Setiawan, mengatakan, munculnya Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Wakil Presiden 2024 dianggap menghadirkan neoorba pada era reformasi. Menurutnya, proses pencalonan Gibran menabrak sejumlah aturan dari hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Setiawan menyebut, sikap Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang membiarkan anaknya maju sebagai cawapres dari hasil putusan MK merupakan pelanggaran reformasi. Oleh karena itu, kata dia, demokrasi Indonesia harus diselamatkan.

“Demokrasi kita harus diselamatkan. Kita adalah bangsa yang bermoral, kita memiliki warisan yang baik dalam konteks menjaga kebersamaan. Dilihat dari sejarah, kita bangsa besar yang mewarisi budi pekerti,” ucap Setiawan.

Baca Juga: TPN Ganjar-Mahfud: Jokowi akan Dicap Nepotisme Jika Dukung Gibran

3. Neoorba muncul dengan melibatkan aktor penguasa

Pengamat Nilai Karakter Orba Muncul Demi Langgengkan KekuasaanPolitikus PDI Perjuangan, Setiawan (Youtube.com/Forum Intelektual Muda)

Setiawan mengatakan, neoorba ini muncul dengan melibatkan aktor penguasa. Dia mengaku optimisti bahwa kebenaran akan keluar sebagai pemenang pada Pemilu 2024.

“Kami yakin kebenaran itu pasti akan menang. Intervensi, intimidasi dan apapun upaya dan ambisi kekuasaan yang dilakukan akan dikalahkan oleh kebenaran. Makanya di HUT PDIP ke-51 tahun, kami mengambil tema rakyat menang, karena itu,” kata dia.

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Baca Juga: Kirim Bunga Anggrek Saat Mega Ulang Tahun, Jokowi: Biasa Saja

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya