PKB Gaungkan 2 Isu untuk Jaring Suara Gen Z di Pemilu 2024

PKB juga harap Gen Z bisa memilah hoaks dan disinformasi

Jakarta, IDN Times - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membawa dua isu untuk menyasar suara gen Z jelang Pemilu 2024. Jubir Milenial PKB, Ais Shafiyah Asfar, mengatakan dua isu tersebut dibawa ke dalam program PKB Institute dan Panggung Saatnya Beraksi.

"Jadi, dua panggung itu kami harap karena dari Gen Z dua isu paling digandrungi itu lingkungan dan hak kesetaraan, dari PKB ingin masuk dari dua isu itu untuk bisa merangkul Gen Z dan milenial," ujar Ais di acara Gen Z Memilih By IDN Times di kantor IDN Media, Jakarta Selatan, Rabu (22/2/2023).

Baca Juga: PKB Gelar Uji Kelayakan dan Kepatutan Bacaleg DPR RI 2024

1. Sejumlah isu lingkungan kerap dibahas PKB

PKB Gaungkan 2 Isu untuk Jaring Suara Gen Z di Pemilu 2024Ais Shafiyah Asfar, Jubir Milenial PKB dalam Talkshow Series #GenZMemilih "Jurus Jubir Muda Partai Gaet Gen Z" by IDN Times (IDN Times/Besse Fadhilah)

Ais menjelaskan, setiap pekan, PKB selalu membahas mengenai isu lingkungan dengan aktivis muda. Selain itu, pemerataan hak pekerja, hak disabilitas turut dibahas di panggung Saatnya Beraksi.

"Menurut saya sekarang itu concern-nya itu di dua itu tadi ya, karena kita melihat dari pasar yang dibutuhkan itu dari Gen Z itu, dari isu lingkungan dan hak pekerja dan kesetaraan disabiltias," ucap dia.

"Jadi saya rasa jika PKB menang di 2024 saya harap, atau kami sebagai partai PKB isu lingkungan ini memiliki undang-undang yang tegas dan penyandang disabilitas memiliki hak yang sama untuk bekerja, dan uang pekerja seperti uang cuti itu bisa disuarakan," sambung Ais.

Baca Juga: Ajak Kader Raih 100 Kursi DPR, PKB: Jangan Kayak Partai Ijo Lain Cuma 19

2. Pemilih muda harus bisa memilah hoaks dan misinformasi

PKB Gaungkan 2 Isu untuk Jaring Suara Gen Z di Pemilu 2024Ais Shafiyah Asfar, Jubir Milenial PKB dalam Talkshow Series #GenZMemilih "Jurus Jubir Muda Partai Gaet Gen Z" by IDN Times (IDN Times/Besse Fadhilah)

Lebih lanjut, Ais mengatakan, pemilih muda harus bisa memilah hoaks dan misinformasi. Hal itu dilakukan agar bisa menentukan pilihan politiknya pada Pemilu 2024.

"Pemilih muda harus lebih pintar memilih hoaks dan misinformasi, terus mereka juga harus berani untuk terjun langsung ke politik, tidak hanya politik praktis, share komen, video politisi juga sudah termasuk dalam terlbat dalam politik," kata dia.

3. Riset IDN Times soal Gen Z jelang Pemilu 2024

PKB Gaungkan 2 Isu untuk Jaring Suara Gen Z di Pemilu 2024ilustrasi aktivitas online Gen Z (Dok. Indonesia Gen Z Report 2022)

Sebelumnya, hasil riset IDN Research Institute bekerja sama dengan Populix menunjukkan, calon pemimpin menurut Gen Z Indonesia adalah mereka yang memiliki visi yang jelas untuk negara dan berintegritas, sehingga mereka tidak akan korupsi, serta memiliki pengalaman politik.

Meskipun 61 persen Gen Z mengatakan mereka memilih pemimpin politik yang memiliki agama yang sama dengan mereka, ketika agama dikaitkan dengan faktor-faktor lain.

Hal ini menunjukkan, pada akhirnya kemampuan seorang kandidat lebih signifikan dalam menggaet suara calon pemilih, dibandingkan latar belakang agama, popularitas, etnis, dan bahkan partai politiknya.

Hasil survei ini juga menunjukkan, sebanyak 41 persen Gen Z menyatakan siap menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2014, sebanyak 30 persen menyatakan netral, dan 29 persen menyatakan tidak peduli.

Riset berjudul Indonesia Gen Z Report 2022 ini dirilis berbararengan dengan agenda tahunan Indonesia Millennial & Gen-Z Summit (IMGS) by IDN Media, yang dihelat pada 29-30 September 2022.

Riset ini dilatarbelakangi kelangkaan penelitian di ranah Gen Z, yang menimbulkan mitos dan stereotipe pada generasi ini. Selain menggali pemahaman mendalam tentang Gen Z di Indonesia, riset ini juga bertujuan untuk mengetahui pandangan politik generasi ini di Tanah Air. Termasuk, pilihan mereka terhadap sosok calon pemimpin mendatang, dan minat mereka untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024.

Survei ini digelar pada 27 Januari - 7 Maret 2022 dengan melibatkan 1.000 responden di 12 kota dan daerah aglomerasi di Indonesia, dengan metode survei multistage random sampling. Sementara, margin of error survei ini kurang dari 5 persen.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya