Puan Serahkan Sikap Politik PDIP di Periode 2024-2029 pada Megawati

Sikap politik PDIP disampaikan pada Minggu (27/5/2024).

Jakarta, IDN Times - Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, masih enggan membeberkan sikap politik PDI Perjuangan pada pemerintahan periode 2024-2029. Puan mengatakan, keputusannya berada di tangan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

"Sikap politik nantinya akan diserahkan kepada ketua umum," ujar Puan di sela-sela Rakernas V PDIP, Ancol, Jakarta, Sabtu (25/5/2024).

Baca Juga: Ganjar Beberkan Arahan Megawati dalam Rakernas V PDIP

1. Sikap politik PDIP masih dibahas di Rakernas V

Puan Serahkan Sikap Politik PDIP di Periode 2024-2029 pada MegawatiKetua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Puan mengatakan, sikap politik itu masih dibahas di Rakernas V PDIP. Menurutnya, sikap tersebut akan disampaikan pada Minggu (26/5/2024).

"Kita lihat besok, makasih ya," ucap dia.

Baca Juga: Seloroh Megawati Diminta Jadi Ketua Umum, Puan: InsyaAllah

2. Megawati ajak kader PDIP keluar dari zona nyaman

Puan Serahkan Sikap Politik PDIP di Periode 2024-2029 pada MegawatiKetua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri (dok. PDIP)

Sebelumnya, Megawati mengajak seluruh kadernya untuk keluar dari zona nyaman. Menurutnya, PDI Perjuangan panjang dalam berjuang dengan penuh sabar meski mendapat banyak tantangan.

"Partai kami adalah partai yang mempunyai keteguhan dan kesabaran yang luar biasa. Siapa yang enggak mau ngikut? ya iyalah, udahlah, enggak usah zona nyaman, zona nyaman melulu," ujar Megawati di Rakernas V PDIP, Ancol Jakarta Utara, Jumat (24/5/2024).

3. Perlu adanya sikap kontrol terhadap pemerintah

Puan Serahkan Sikap Politik PDIP di Periode 2024-2029 pada MegawatiKetua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dalam Rakernas PDIP pada Jumat (24/5/2024). (IDN Times/Fauzan)

Dalam kesempatan itu, Megawati menyinggung perlu adanya sikap kontrol terhadap pemerintah.

"Di dalam menyikapi politik ke depan sebagai partai yang memiliki sejarah panjang di dalam memperjuangkan demokrasi, kita tetap menempatkan penting adanya check and balance bahwa demokrasi memerlukan kontrol dan penyeimbang," ucap dia.

"Namun, kita tidak juga menafikan bahwa berpolitik mengandung esensi untuk selalu mendapatkan kekuasaan. hanya bedanya apa toh, yaitu strategi dan cara untuk mendapatkan kekuasaan lah yang membedakan kita dengan yang lainnya," sambungnya.

Menurutnya, tantangan demokrasi ke depan tidak mudah. Perlu ada penopang dari masyarakat.

"Pers yang andal jangan lagi suka bully, aduh pusing," imbuhnya.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya