QR Code Protokol Kesehatan Bakal Diterapkan di Presidensi G20

QR Code akan digunakan di negara yang tergabung G20

Jakarta, IDN Times - Indonesia dalam acara Presidensi G20 akan menerapkan sistem respons cepat atau quick response (QR Code) protokol kesehatan bagi para delegasi yang hadir. Juru Bicara Pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia, Maudy Ayunda, mengatakan QR Code ini digunakan untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di masing-masing negara delegasi yang akan hadir di G20.

"Kebijakan ini akan diberlakukan di semua negara anggota G20 dan secara bertahap akan diterapkan di negara-negara lainnya," ujar Maudy dilansir ANTARA, Kamis (7/4/2022).

Baca Juga: Jadi Jubir Presidensi G20, 9 Pesona Maudy Ayunda Pakai Kebaya

1. QR Code merupakan hasil pembahasan dari pertemuan Helath Working Group Presidensi G20 di Yogyakarta

QR Code Protokol Kesehatan Bakal Diterapkan di Presidensi G20Maudy Ayunda sebagai jubir pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia (Dok. Youtube/ Sekretariat Presiden)

Maudy menerangkan, QR Code merupakan hasil pembahasan dari pertemuan Helath Working Group Presidensi G20 di Yogyakarta. Pembahasan itu dilakukan pada akhir Maret 2022 lalu.

Menurutnya, QR Code merupakan digitalisasi dokumen peerapakan kesehatan. Sistem ini akan diselaraskan sehingga bisa di gunakan di berbagai negara.

Baca Juga: Jadi Jubir Presidensi G20, 13 Prestasi Maudy Ayunda yang Bikin Bangga!

2. Sudah sesuai dengan standar WHO

QR Code Protokol Kesehatan Bakal Diterapkan di Presidensi G20(Ilustrasi logo WHO) www.who.int

Maudy mengatakan, sistem ini dibuat karena hingga kini belum ada kesamaan protokol kesehatan di setiap negara. QR Code ini juga disebut sudah sesuai dengan standar WHO.

"Dengan sistem ini, sertifikat digital vaksin pelaku perjalanan bisa terbaca di negara lain. Portal ini telah diuji coba di 19 negara G20 dan mendapatkan tanggapan positif," katanya.

3. QR Code ini juga akan diterapkan di negara-negara yang tergabung dalam G20

QR Code Protokol Kesehatan Bakal Diterapkan di Presidensi G20Menkominfo, Johnny G Plate, dalam acara DEWG G20 (dok. Kemkominfo)

Lebih lanjut, Maudy mengatakan kebijakan QR code ini akan diterpakan di negara-negara yang tergabung dalam G20. Untuk negara yang tidak bergabung, akan dilakukan secara bertahap penggunakan sistem QR code ini.

"Mengapa penyelarasan protokol kesehatan global penting sekali? COVID-19 masih menjadi ancaman dunia termasuk Indonesia. Disiplin prokes menjadi hal mutlak untuk dilakukan, terutama untuk melakukan perjalanan antara kawasan negara. Akan menjadi masalah ketika standar kedisplinan protokol kesehatan antara negara berbeda-berbeda," ujarnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya