Romo Magnis: Presiden yang Untungkan Pihak Tertentu Mirip Mafia

Menurutnya, presiden adalah penguasa atas seluruh masyarakat

Jakarta, IDN Times - Guru Besar Filsafat dan Etika, Franz Magnis Suseno menjadi salah satu saksi ahli yang dihadirkan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada sidang gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK). Dalam paparannya, Romo Magnis menyinggung etika yang harus dilakukan oleh seorang presiden.

"Berikut ini saya mau memaparkan bahwa dalam kaitan dengan pemilihan umum Februari lalu, ada unsur-unsur yang kalau betul-betul terjadi, merupakan pelanggaran-pelanggaran etika yang serius serta apa implikasi pelanggaran-pelanggaran itu, sebelumnya izinkan saya mengajukan catatan tentang etika," ujar Magnis di ruang sidang MK, Jakarta, Selasa (4/2/2024).

Menurutnya, etika menjadi suatu pembeda antara manusia dan binatang. Sebab, binatang hanya menggunakan naluri alamiahnya dalam menjalankan kehidupan.

"Etika dan hukum agar manusia dinilai baik secara etis, cukup dia tidak melanggar hukum, etika menuntut lebih, yaitu agar manusia selalu juga apabila tidak ada ketentuan hukum, harus berbaik hati, jujur, caring, bersedia memaafkan adil bertanggung jawab dan seterusnya," tutur dia.

Dia kemudian menyoroti etika yang dilakukan seorang presiden. Seharusnya, menurut dia, presiden memiliki etika untuk tidak menguntungkan pihak tertentu dalam kekuasaannya.

"Presiden adalah penguasa atas seluruh masyarakat. Oleh karena itu, ada hal yang khusus yang dituntut dari padanya dari sudut etika. Pertama, ia harus menunjukkan kesadaran bahwa yang menjadi tanggung jawabnya adalah keselamatan seluruh bangsa," ucap dia.

Romo Magnis menyebut, apabila presiden menguntungkan pihak tertentu, tak ada bedanya dari seorang mafia.

"Memakai kekuasaan untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu membuat presiden menjadi mirip dengan pimpinan organisasi mafia. Di sini dapat diingatkan bahwa wawasan etis presiden Indonesia dirumuskan dengan bagus dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945," ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Romo Magnis mengatakan etika seharusnya selalu ada dalam setiap lini kehidupan.

Baca Juga: Eks Komisioner KPU Nilai Diterimanya Pencalonan Gibran Cacat Prosedur

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya