Salat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Kini Tak Perlu Jaga Jarak

Sebelum masuk masjidil Haram, jemaah diminta isi aplikasi

Jakarta, IDN Times - Kerajaan Arab Saudi kini tidak lagi membatasi kapasitas jemaah yang ada di Masjidil Haram. Penetapan itu dilakukan mulai hari ini, Minggu (17/10/2021).

"Iya betul, hari ini boleh full (masuk Masjidil Haram)," ujar Konjen KJRI Jeddah, Eko Hartono kepada IDN Times.

Eko mengatakan, Masjid Nabawi dan masjid lain yang ada di Saudi juga kini boleh dimasuki jemaah dengan kapasitas penuh. Artinya, salat di masjid yang ada di Saudi kini sudah tak perlu lagi jaga jarak.

"Di masjid lain juga, termasuk Masjid Nabawi" ucapnya.

Baca Juga: Warganet: Masuk Masjidil Haram Aja Pakai Masker, Masak Bekasi Gak

1. Sebelum masuk masjid, jemaah harus mengisi aplikasi

Salat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Kini Tak Perlu Jaga JarakMasjidi Haram, Makkah, mulai dibuka untuk salat bagi warga Arab Saudi sejak ditutup karena pandemik COVID-19, tujuh bulan lalu, Minggu (18/10/2020). (ANTARA FOTO/Saudi Press Agency/Handout via REUTERS/pras.)

Eko menerangkan, sebelum masuk masjid, jemaah diminta mengisi aplikasi etamarna terlebih dahulu. Setelah mengisi, di aplikasi jemaah akan keluar barcode yang isinya tanggal dan jam masuk.

"Tetap untuk masuk harus ada izin, baik untuk umrah maupun salat," ucapnya.

Dia menambahkan, selain mengisi aplikasi, peraturan dalam ruangan termasuk masuk  ke dalam masjid mewajibkan tetap cek vaksin dan suhu.

Terkait izin umrah untuk Indonesia, Eko mengatakan hingga kini belum dibuka oleh Saudi. Dia berharap, izin umrah tersebut dapat segera diberikan oleh Arab Saudi.

"Belum, semoga dalam waktu dekat," katanya.

Baca Juga: Hari Ini Masjidil Haram Kembali Buka Pintu untuk 6.000 Jemaah Umrah

2. Kemenag lobi Saudi agar hapus syarat vaksin booster bagi jemaah umrah

Salat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Kini Tak Perlu Jaga JarakGedung Kementerian Agama (Kemenag) (IDN Times/Shemi)

Sebelumnya, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief mengatakan, pihaknya saat ini tengah melobi Pemerintah Arab Saudi agar tidak mensyaratkan vaksin booster bagi jemaah umrah Indonesia.

"Kami masih bernegosiasi, mudah-mudahan gak pakai booster, kan lebih enak. Misalnya harus dua kali vaksin aman, tapi isolasinya dua, tiga hari, kan lebih enak," ujar Hilman dalam acara "Ngobrol Seru by IDN Times", Selasa (12/10/2021).

Arab Saudi sendiri mensyaratkan bila ingin masuk ke negaranya, setiap orang sudah menerima dua suntik dosis vaksin dari Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Johnson & Johson.

Bila tidak, harus suntik booster dari salah satu vaksin yang digunakan di Arab Saudi.

Meski demikian, bila nantinya syarat vaksin booster tak bisa diubah, Pemerintah Indonesia akan memikirkan vaksin apa yang akan digunakan dan apakah berbayar atau tidak.

"Kalau memang harus ada booster, ya harus di-booster. Tapi mekanisme booster-nya mau bagaimana, kita masih menyusun, nanti yang memberikan otorisasi pusat itu siapa, dari mana, bayar berapa, ditanggung siapa," ucapnya.

Hilman mengatakan, Pemerintah Indonesia saat ini tengah menyusun aturan mengenai vaksin booster untuk umum. Sebab, aturan pemberian suntik booster di Indonesia saat ini hanya diberikan untuk tenaga kesehatan saja.

3. Bila vaksin booster bayar, jemaah diminta tak protes

Salat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Kini Tak Perlu Jaga Jarakilustrasi vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Herka Yanis).

Hilman mengatakan, bila nantinya suntik vaksin booster itu berbayar, calon jemaah umrah hendaknya tidak proses. Kenapa?

"Ya gak boleh protes, masa Anda dapat tiga kali gratis ada jutaan orang belum divaksin, Anda minta gratis, nuraninya di mana? Anda ingin dapat booster yang ketiga, ada jutaan orang belum divaksin," ucapnya.

Meski demikian, kata Latief, Pemerintah Indonesia terus melakukan negosiasi kepada Kerajaan Arab Saudi agar aturan suntik booster itu tidak diberlakukan.

"Kita masih bernegosiasi, mudah-mudahan gak pakai booster kan lebih enak. Misalnya harus dua kali vaksin aman, tapi isolasnya dua-tiga hari, kan lebih enak," katanya.

 

Baca Juga: Kemenag Lobi Saudi agar Hapus Syarat Vaksin Booster bagi Jemaah Umrah

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya