Tingkatkan Pengelolaan Dana Haji, BPKH Lakukan Investasi di Saudi

Saudi dipilih karena miliki potensi ekonomi yang besar

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Fadlul Imansyah, mengatakan pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan dana haji. Salah satu upaya yang dilakukan adalah berinvestasi di Arab Saudi.

Fadlul mengatakan, Arab Saudi dipilih menjadi tempat investasi karena memiliki potensi ekonomi yang besar. Sebab, ada jutaan orang datang ke Saudi setiap tahunnya dalam rangka haji dan umrah.

"Hingga saat ini pembiayaan penyelenggaraan ibadah haji masih sangat dekat atau di pax dengan US Dollar artinya kalau ada satu instrumen yang bisa menciptakan likuiditas dan memberikan return yang optimal bagi pengelolaan keuangan haji khususnya untuk Indonesia ini akan menjadi salah satu yang opsional dan menjadi salah satu yang menarik bagi BPKH," ujar Fadlul di acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2023 di JCC, Jakarta, Jumat, (27/10/2023)

Baca Juga: BPKH: Dana Haji Hanya untuk Kepentingan Jamaah Haji

1. Bentuk anak perusahaan BPKH Limited

Tingkatkan Pengelolaan Dana Haji, BPKH Lakukan Investasi di SaudiKepala BPKH, Fadlul Imansyah (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Fadlul mengatakan, untuk memuluskan investasi itu, pihaknya juga membentuk anak perusahaan bernama BPKH Limited. Nantinya, perusahaan itu akan berinvestasi melalui bisnis hotel, katering untuk haji dan humrah, fasilitas akomodasi, mengelola turis hingga jasa apartemen.

"Mudah-mudahan melalui cara direct investment ini bisa membuat BPKH lebih lincah ke depannya dalam rangka melakukan investasi di ekosistem haji dan umrah," kata dia.

Baca Juga: Jemaah Haji Wafat 661 orang, Melebihi Musim Haji 2017 dan 2015

2. Sudah koordinas dengan Komisi VIII DPR RI

Tingkatkan Pengelolaan Dana Haji, BPKH Lakukan Investasi di SaudiKepala BPKH, Fadlul Imansyah (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Fadlul mengaku sudah berkoordinasi dengan Komisi VIII DPR RI terkait investasi tersebut. Menurutnya, perlu ada hal yang diantisipasi sebelum melakukan investasi.

"Beberapa hal yang perlu kita perlu antisipasi misalnya seperti adanya cicilan mungkin perlu dikaji ulang, ada kenaikan setoran awal, cicilan top up, kenaikan setoran lunas. Skema-skema itu yang kita bisa lihat sebagai antisipasi untuk kedepannya akan kita pelajari lagi," ujar dia.

3. BPKH bersiap untuk haji 2024

Tingkatkan Pengelolaan Dana Haji, BPKH Lakukan Investasi di SaudiJemaah haji 2023 kloter pertama masuk Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (23/5/2023). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dalam kesempatan itu, Fadlul mengaku BPKH sudah siap dalam melakukan pembayaran biaya haji 2024. Dia mengaku tak masalah dengan adanya penambahan 20 ribu kota haji pada tahun 2024 mendatang.

"Jadi kalau kita bicara kuota tambahan yang diekspektasikan diberikan tahun 2024 pada prinsipnya secara keuangan BPKH siap untuk bisa membiayai penyelenggaraan ibadah haji tersebut," kata dia.

Baca Juga: Haji Ramah Lansia, 663 Jemaah Haji Ditanazulkan

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya