Ungkap Deretan Gelar hingga Prestasi, Megawati Gak Mau Disebut Sombong
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden ke-5 RI, Megawati Seokarnoputri, hadir dalam acara "Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan, Kekerasan Dalam Rumah Tangga, serta Mengantasi Bencana". Acara tersebut diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Dalam acara tersebut, Megawati ingin kaum ibu bisa mengikuti jejak dan presitasinya. Mulanya, dia mengaku bangga menjadi anak dari Presiden pertama RI, Sukarno.
"Saya ini manusia unik di Indonesia, saya ini anak Presiden Sukarno, presiden pertama Republik Indonesia, kok tepuk tangannya tidak bersemangat, saya memang saya pernah kuliah di psikologi," ujar Megawati dalam pernyataannya yang disiarkan di kanal YouTube BPIP, Kamis (16/2/2023).
Baca Juga: Tri Handoko Akui Sudah Bertemu Megawati soal Usulan Mundur dari BRIN
1. Megawati beberkan prestasinya
Megawati kemudian membeberkan prestasinya. Dia mengaku pernah menjadi anggota DPR RI tiga periode, Wakil Presiden dan Presiden RI. Selain itu, dia juga bangga menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) hampir 30 tahun hingga kini.
"Alhamdulillah saya pernah jadi anggota DPR tiga kali, wapres. Ini media jangan sampai Ibu Mega menyombongkan diri, tidak, itu benar pengalaman hidup saya," kata dia.
Baca Juga: Tri Handoko Akui Sudah Bertemu Megawati soal Usulan Mundur dari BRIN
2. Megawati ingin ibu-ibu ikuti jejaknya
Megawati ingin para ibu-ibu mengikut jejak dan presitasinya. Dia menyebut pernah beberapa kali mengikuti sejumlah konferensi.
"Saya kan sudah melanglang di konferensi DPR, wapres, kenapa ibu-ibu gak mau ingikutin saya, ayo dong bangun," ucap dia.
Baca Juga: Tri Handoko Akui Sudah Bertemu Megawati soal Usulan Mundur dari BRIN
3. Megawati juga beberkan gelar profesor kehormatannya
Lebih lanjut, Megawati juga menyampaikan dirinya memiliki dua gelar profesor honoris causa (HC) atau kehormatan. Menurutnya, seorang perempuan harus berprestasi tinggi.
"Doktor HC saya tahu gak berapa, makanya ibu-ibu kalau saya ngomong dituturi, pasti benar, gak bohong, ini untuk kebaikan, kemaslahatan kalian. Saya doktornya itu sembilan, hayo, tidak dari Indonesia saja, lalu masih nunggu karena ini pandemik enam. Nah, saya yang paling suka saya sendiri sampai woq, nanti ada dapat dari satu universitas di Saudi Arabia, universitasnya lali namanya, itu jumlah mahasiswa perempuan 60 ribu, aduh ini saya sampai hmm... dan itu semuanya beasiswa," ujarnya.