Wapres Bersyukur Indonesia Dapat Kuota Haji 100 Ribu

Pemberian kuota haji adalah kewenangan Arab Saudi

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Arab Saudi memberikan kuota haji kepada Indonesia sebanyak 100.051 untuk tahun ini. Jumlah tersebut hanya diberikan 50 persen dari biasanya, karena Arab Saudi pada 2022 hanya menyediakan kuota 1 juta jemaah haji untuk seluruh negara.

Meski demikian, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin bersyukur dengan kuota tersebut. Sebab, sudah dua tahun penyelenggaraan haji terhenti akibat pandemik COVID-19.

"Kita syukurilah, kita terima, karena sudah dua tahun kita tidak banyak yang berhaji," ujar Ma'ruf dalam keterangannya, Jumat (22/4/2022).

Baca Juga: Menag Minta Stafnya Tak Cuti Lebaran demi Siapkan Haji 2022

1. Pemberian kuota haji adalah kewenangan Arab Saudi

Wapres Bersyukur Indonesia Dapat Kuota Haji 100 RibuSuasana Haji di tengah pandemik COVID-19 tahun 2020 (Youtube.com/Makkah Live - Hajj 2020)

Dia berharap, Indonesia akan dapat lebih banyak kuota haji. Namun, kata Ma'ruf, Indonesia tidak bisa memaksakan kehendak karena pemberian kuota haji adalah kewenangan Pemerintah Arab Saudi.

"Karena memang yang punya kewenangan untuk memberikan kuota itu adalah Pemerintah Arab Saudi," ucapnya.

Dengan adanya pengurangan kuota, waktu tunggu jemaah Indonesia untuk bisa berangkat haji akan semakin lama. Rata-rata, waktu tunggu haji di Indonesia selama 10-20 tahun.

"Ya yang biasanya itu ada yang memang 10 tahun, ada yang 20 tahun, 15 tahun terpaksa mungkin dua tahun lebih [pandemi] ini, bisa bertambah lagi," katanya.

Baca Juga: Pemberangkatan Haji 2022 Tanpa Jemaah Usia 65 Tahun

2. Menag minta stafnya tak cuti Lebaran demi siapkan haji 2022

Wapres Bersyukur Indonesia Dapat Kuota Haji 100 RibuMenteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (dok. Kemenag)

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, Kementerian Agama (Kemenag) terus mempersiapkan proses keberangkatan haji 2022. Oleh karenanya, dia meminta kepada karyawan Kemenag, khususnya di Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), untuk tidak cuti Lebaran.

"Persiapan teknis kita sedang dan terus lakukan. Jadi saya instruksikan jajaran agar tak cuti mudik. Harus standby mempersiapkan keberangkatan haji," ujar Yaqut di Jakarta, Kamis (21/4/2022).

"Sekarang kita dapat 50 persen (kuota) dari itu. Karena itu daftar antrean di 2020 dan 2021 itu kita prioritaskan terlebih dulu dan pengurangan sesuai jumlah kuota," ucapnya.

3. Jemaah yang akan berangkat sesuai nomor urut antrean

Wapres Bersyukur Indonesia Dapat Kuota Haji 100 RibuANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Yaqut menjelaskan, skema keberangkatan sesuai dengan nomor urut antrean. Apabila dalam urutan itu ada jemaah yang usianya di atas 65 tahun, akan diganti dengan yang lebih muda.

Sebab, untuk tahun ini, Arab Saudi meminta kepada jemaah yang usianya di atas 65 tahun untuk tidak berangkat terlebih dahulu karena faktor kesehatan.

"Itu ada 1 sampai 221 ribu. Karena kita dapat kuota separuhnya ya kita ambil di separuhnya. Tentu dari antrean 1 sampai 100 ribu ini ada beberapa hal mereka gak bisa berangkat. Misal Saudi membatasi usia 65, nanti diganti yang 65 itu," ucapnya.

Terkait dengan jumlah kuota haji untuk masing-masing daerah di Indonesia, Yaqut menyebut, masih dalam pembahasan. Yaqut berharap, para jemaah yang berangkat nantinya memiliki kondisi kesehatan yang baik.

"Ya secepatnya ini sekarang lagi dilakukan proses cut off itu, ya 221 ribu itu harus dicek umurnya, kesehatannya, dan mudah-mudahan minggu ini bisa kita umumkan," imbuhnya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya