Pesawat Garuda Terbang dari Jakarta ke Aceh Bawa 13 Penumpang

2. Merupakan penerbangan ekstra dalam rangka repatriasi dan penanganan COVID-19

Ilustrasi sektor penerbangan (Dok. IDN Times/Istimewa)

Indra menjelaskan, penerbangan Garuda Indonesia tersebut tidak melanggar Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020.

Penerbangan yang dilakukan memiliki izin, yakni berupa penerbangan ekstra (extra flight) dalam rangka repatriasi (pemulangan kembali orang ke Tanah Air) dan juga dalam penanganan COVID-19.

“Jadi memang ini merupakan salah satu yang diizinkan oleh Permenhub Nomor 25 Tahun 2020, jadi diizinkan untuk terbang,” ungkap Indra.

3. Pemeriksaan sesuai protokol kesehatan tetap dilakukan

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

Setibanya di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, para penumpang yang melakukan penerbangan dari Jakarta langsung diperiksa kesehatannya sesuai prosedur yang ditentukan oleh pemerintah.

Pemeriksaan kesehatan dilakukan dengan melibatkan petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Cabang Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, petugas Avsec Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Bea Cukai, dan pihak terkait lainnya.

“(Pemeriksaan kesehatan) tentunya juga tadi dan ada dipantau langsung oleh Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Aceh yakni tim BPBA (Badan Penanggulangan Bencana Aceh), juga tadi ada Plt Gubernur Aceh yang menyaksikan,” kata Indra.

4. Ada persyaratan khusus yang harus dipenuhi penumpang

Pemkot Balikpapan bagi-bagi masker ke penumpang pesawat (IDN Times/Mela Hapsari)

Meski Kementerian Perhubungan sebelumnya telah mengeluarkan aturan terkait larangan penerbangan selama wabah COVID-19, yakni Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020, namun penerbangan yang dilakukan oleh maskapai Garuda Indonesia pada Rabu tadi merupakan penerbangan khusus.

Executive General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda mengungkapkan, ada persyaratan khusus sesuai ketentuan yang harus dilengkapi para penumpang. Misalnya, setiap keberangkatan penumpang harus disertai dengan dokumen berupa surat pernyataan perjalanan, surat keterangan perjalanan dari instansi (surat dinas), surat keterangan sehat dan terbebas dari COVID-19, tiket perjalanan lanjutan bagi repatriasi flight, dan tiket pulang bagi kedinasan.

“Tentunya dalam penerbangannya ini, salah satu persyaratan untuk boleh terbang adalah harus bebas dari COVID-19 yang dilampirkan dengan surat keterangan dari hasil rapid test bebas COVID-19, lalu juga ada surat tugas dari instansi, dan juga ada surat tugas penanganan COVID-19,” tegas Indra.

5. Pesawat kembali lagi ke Jakarta dengan membawa 24 penumpang

Ilustrasi sektor penerbangan (Dok. IDN Times/Istimewa)

Usai mendarat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, pesawat Garuda Indonesia tersebut kembali terbang menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 15.30 WIB.

Dalam penerbangan itu, ada 24 orang penumpang yang ikut serta. Mereka, ujar Indra, merupakan orang yang terjebak sewaktu melakukan perjalanan dinas ke Aceh sebelum diberlakukannya Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020.

“Kebetulan (pesawatnya) langsung kembali lagi ke Jakarta. Kebetulan juga ada beberapa tim tenaga medis yang terdampar atau stranded di Aceh karena pemberlakuan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 itu pada 24 April lalu. Jadi ada 24 orang yang pulang. Rata-rata adalah orang yang harus melakukan perjalanan dinas ke Aceh dan harus kembali ke Jakarta,” papar Indra.

Baca Juga: Garuda Pangkas Gaji Karyawan Hingga 50 Persen, Imbas COVID-19