Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
MUI Sebut Banjir Sumatra Harus Ditetapkan Jadi Bencana Nasional
Ilustrasi gedung MUI Pusat di Jakarta (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Intinya sih...

  • Status bencana nasional diperlukanBerdasarkan pertimbangan tersebut, peningkatan status menjadi bencana nasional menjadi harapan demi penanganan yang lebih menyeluruh. Kerusakan parah pada jalur transportasi menyebabkan relawan sulit menjangkau beberapa lokasi terdampak.

  • MUI ajak masyarakat ikut membantuKetua Umum MUI turut mengajak masyarakat luas berpartisipasi aktif meringankan beban para korban. Ia mengingatkan pentingnya koordinasi penyaluran donasi dengan petugas lapangan guna mencegah penumpukan logistik di satu titik.

  • Sinyal Prabowo tak akan tetapkan status bencana nasional banjir SumatraSebelumnya, Presiden Prabowo Subianto

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kerusakan infrastruktur, banyaknya korban, serta kerugian materi akibat banjir bandang di kawasan Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat membuat Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Iskandar, mendesak pemerintah mengambil langkah cepat. Ia meminta status musibah ini segera ditingkatkan menjadi bencana nasional.

“Apalagi banyak daerah bencana di Sumatra seperti Aceh, Sumut dan Sumbar telah meluluhlantakan seluruh infrastruktur seperti jalan dan jembatan, juga rumah penduduk serta gedung sekolah, tempat peribadatan. Bahkan tidak sedikit korban yang belum ketemu bahkan belum tersentuh bantuan. Sisi lain, kemampuan pemerintah daerah juga sangat terbatas,” ujar Anwar dilansir dari laman resmi MUI, dikutip Selasa (2/12/2025).

1. Status bencana nasional diperlukan

Petugas TNI dan Polri tengah melintas endapan lumpur akibat banjir bandang untuk proses evakuasi di Palembayan, Kabupaten Agam. (IDN Times/Halbert Caniago)

Berdasarkan pertimbangan tersebut, peningkatan status menjadi bencana nasional menjadi harapan demi penanganan yang lebih menyeluruh. Kerusakan parah pada jalur transportasi menyebabkan relawan sulit menjangkau beberapa lokasi terdampak, sehingga penggunaan jalur udara menjadi satu-satunya opsi pengiriman bantuan.

“Termasuk masukan dari pemerintah daerah agar bisa memberikan laporan tentang situasi di lapangan seobjektif mungkin agar Presiden tidak salah dalam mengambil keputusan. Bahkan laporan dari kawan-kawan MUI Sumatra juga membenarkan bahwa situasi di lapangan benar-benar darurat,” ucap dia.

2. MUI ajak masyarakat ikut membantu

Proses evakuasi dan pencarian korban banjir bandang di Palembayan, Kabupaten Agam, Senin (1/12/2025). (IDN Times/Halbert Caniago)

Ketua Umum MUI turut mengajak masyarakat luas berpartisipasi aktif meringankan beban para korban. Ia mengingatkan pentingnya koordinasi penyaluran donasi dengan petugas lapangan guna mencegah penumpukan logistik di satu titik.

“Koordinasi ini sangat penting agar ada pemerataan bantuan terhadap para korban. Terutama para korban yang berada di daerah-daerah yang terisolasi karena terputusnya akses jalan,” kata dia.

3. Sinyal Prabowo tak akan tetapkan status bencana nasional banjir Sumatra

Presiden Prabowo mengunjungi lokasi pengungsian korban banjir di Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara, Senin (1/12/2025) (dok. Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meninjau lokasi banjir di Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara, Senin (1/12/2025). Usai meninjau, Prabowo memberi sinyal tidak akan menaikkan status bencana nasional atas musibah banjir di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.

"Ya, kita monitor terus, saya kira kondisi membaik, jadi saya kira kondisi yang sekarang ini sudah cukup," ujar Prabowo.

Prabowo bersyukur cuaca di Sumatra semakin membaik. Menurutnya, prediksi cuaca buruk sudah lewat.

"Saya kira itu saja dari saya dan kita hadapi dan kita bersyukur cuaca membaik dan ramalan terburuk sudah lewat, ya ini kondisi sekarang perubahan iklim harus kita hadapi dengan baik," kata dia.

Editorial Team