Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mendikbudristek RI, Nadiem Makarim. (IDN Times/Kevin Handoko)
Mendikbudristek RI, Nadiem Makarim. (IDN Times/Kevin Handoko)

Intinya sih...

  • Mendikbud Ristek Nadiem Makarim mengkritik cara kuno pembuatan kebijakan dengan mengumpulkan ahli di ruangan.
  • Desain kebijakan yang berpusat pada pengguna dianggap lebih efektif dan penting dalam memberikan dampak signifikan.
  • Nadiem menyoroti kemudahan pemerintah dalam mengubah regulasi serta pentingnya umpan balik dari lapangan dalam mengarahkan kebijakan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sanur, IDN Times - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim membahas soal bagaimana proses pembuatan kebijakan pemerintah. Menurut dia mengumpulkan ahli dalam satu ruangan adalah salah satu cara kuno untuk membuat kebijakan.

"Salah satu konsep paling kuno dalam pembuatan kebijakan adalah ide di mana kita mengumpulkan sejumlah ahli di dalam ruangan, menyusun dokumen kebijakan, lalu merilisnya," kata dia saat memberikan sambutan di Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) 2024 di Sanur, Bali, Rabu (2/10/2024).

1. Desain kebijakan yang berpusat pada pengguna

Mendikbud Ristek Nadiem Makarim saat rapat kerja dengan Komisi X DPR RI (Youtube/Komisi X DPR RI)

Hal ini disampaikan saat dia menjelaskan soal pentingnya desain kebijakan yang berpusat pada pengguna dalam berbagai inisiatif pemerintah. Menurut Nadiem, pendekatan ini memberikan dampak signifikan pada efektivitas kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.

"Dan sebagian besar waktu, kebijakan itu terlupakan karena ada tiga paket kebijakan lainnya yang datang. Anda tidak tahu apakah itu efektif, apakah berhasil atau tidak, Anda tidak tahu seberapa besar rasa sakit yang ditimbulkan bagi konstituen Anda atau seberapa besar manfaatnya," kata dia.

 

2. Kaget masuk ke pemerintahan bisa ubah regulasi

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Nadiem Makarim dalam agenda Gateaways Study Visit Indonesia (GSVI) 2024 di Bali (IDN Times/Lia Hutasoit)

Dia bahkan kaget saat masuk ke pemerintahan karena begitu mudah mengubah regulasi. Dia menjelaskan pemerintah punya kekuatan besar untuk memperbaharui regulasi.

"Saya sendiri terkejut betapa mudahnya, ketika saya datang dari sektor swasta ke pemerintahan, untuk mengubah atau menyesuaikan regulasi," kata dia.

3. Pemerintah harus punya sikap rendah hati

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Nadiem Makarim dalam agenda Gateaways Study Visit Indonesia (GSVI) 2024 di Bali (IDN Times/Lia Hutasoit)

Dia juga menyoroti bagaimana umpan balik dari lapangan, terutama dari guru, kepala sekolah, dosen, dan mahasiswa, menjadi elemen penting dalam mengarahkan kebijakan. Dia mengatakan sering terkejut mengetahui bahwa sebenarnya apa yang pemerintah pikir merupakan masalah utama ternyata bukan itu.

Lebih lanjut, Nadiem mengungkapkan bahwa pemerintahan harus memiliki sikap rendah hati dalam mengakui apa yang mereka kuasai dan tidak kuasai. 

"Pemerintah perlu memiliki dosis kerendahan hati yang sehat dalam hal apa yang mereka kuasai dan apa yang mungkin tidak mereka kuasai," katanya.

Editorial Team