Pengakuan Nadiem: Kaget Lihat Pemerintah Begitu Mudah Ubah Regulasi

- Nadiem Makarim kaget dengan mudahnya mengubah regulasi di pemerintahan saat pertama kali masuk ke dalam pemerintahan.
- Nadiem memanfaatkan kondisi tersebut dan merancang upaya transformasi teknologi di bidang pendidikan Indonesia saat menjabat, mengubah paradigma dari top-down centric ke user centric.
- Nadiem mengubah cara pembuatan kebijakan terutama yang terkait dengan transformasi digital di dunia pendidikan, dengan semua input diproses dan diadaptasikan menjadi kebijakan.
Sanur, IDN Times - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim kaget saat pertama kali masuk ke dalam pemerintahan, karena tak menyangka begitu mudahnya mengubah regulasi di pemerintahan.
Nadiem menyampaikan hal ini di depan 20 negara dan 24 delegasi dari berbagai organisasi internasional dalam agenda internasional Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) 2024).
"Saya terkejut bagaimana mudahnya pemerintah mengubah regulasi atau untuk mengadaptasi kebijakan," kata Nadiem dalam sambutannya di Sanur, Bali, Selasa (2/10/2024).
1. Pemerintah kerap buat produk dengan pemikiran sepihak

Melihat hal ini, Nadiem pun memanfaatkan kondisi tersebut dan merancang upaya transformasi teknologi di bidang pendidikan Indonesia saat dia menjabat.
Dia mengatakan, ada upaya mengubah paradigma, cara pandang pemerintahan menghadirkan aplikasi pendukung pembelajaran. Karena sebelumnya kebijakan seperti produk teknologi, selalu dibuat berdasarkan pemikiran sepihak dari pemerintah.
"Kami mencoba menggeser dari top-down centric ke user centric. Dimana kami mendesain yang berpusat pada pengguna, dan ini yang sangat penting. Tidak hanya untuk kualitas produk, tetapi juga untuk kualitas kebijakan itu sendiri," kata dia.
2. Ubah kebijakan terkait transformasi digital

Di awal jadi menteri, Nadiem yang kerap dipanggil mas Menteri itu mengubah cara pembuatan kebijakan, terutama yang terkait dengan transformasi digital di dunia pendidikan.
"Semua input yang kami terima diproses, diadaptasikan menjadi kebijakan," kata dia.
3. Akui produk pemerintah kurang memuaskan

Nadiem mengatakan, produk teknologi yang disediakan pemerintah sering kali kurang memuaskan. Banyak dari produk tersebut tidak memenuhi janji mereka.
"Ketika saya pertama kali datang ke kementerian, ada puluhan aplikasi terpisah yang dibuat oleh berbagai departemen untuk kebutuhan yang sangat spesifik. Banyak dari aplikasi tersebut tidak bekerja sebagaimana mestinya. Beberapa di antaranya kadang-kadang rusak saat beban penggunaan meningkat," kata dia.