Nikah Massal, Surabaya Resmikan 79 Pasangan

12 Des 2017, 14:55 WIB

IDN Times/Rudy Bastam

Surabaya, IDN Times - Menikah adalah hal sakral bagi pasangan kekasih. Namun, karena berbagai alasan, kadang pernikahan resmi tak dapat dilakukan. Banyak pasangan yang hanya melakukan nikah siri dan belum terdaftar dalam dokumen negara. Untuk itu, pemerintah kota Surabaya melalui Dinas Sosial menikahkan 79 pasangan di kota Surabaya pada Selasa (12/12).

"Tujuannya adalah untuk kepastian hukum. Mereka sudah lama berkeluarga tapi mereka tidak punya kepastian hukum," ujar Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Supomo di Convention Hall Arif Rahman Hakim.

Untuk memudahkan akses pelayanan publik.

Supomo mengatakan, pernikahan harus dicatat oleh negara. Sebab, pasangan menikah siri dan belum tercatat di Dinas Catatan Sipil akan mengalami kesulitan dalam mengurus administrasi kependudukan.

"Itu berimplikasi pada kesejahteraan warga. Kalau ada kepastian hukum, maka ada ketenangan jiwanya," ujar Supomo.

Kegiatan nikah massal oleh pemerintah Surabaya ini sendiri telah memasuki penyelenggaraan tahun keempat dengan jumlah pasangan mencapai 1500.

Hal paling susah adalah mencari saksi pernikahan.

Tak mudah bagi Dinas Sosial Kota Surabaya untuk menjaring warga yang bersedia dinikahkan secara hukum negara. Dalam kurun waktu setahun, Dinas Sosial bekerja sama dengan pihak kecamatan dan kelurahan mencari dan mendata warga penjuru Surabaya yang belum nikah secara resmi.

"Yang paling sulit adalah kami harus mencari saksi-saksi yang dulu pernah menyaksikan mereka menikah untuk dihadirkan di sidang isbat di Pengadilan Agama," ujar Supomo.

Syarat untuk menjadi pengantin nikah massal pun tak sulit. Di antaranya adalah, salah satu pasangan merupakan warga Surabaya dan berasal dari keluarga tidak mampu. "Dan yang terpenting mereka sudah menikah secara siri," tutupnya.