Makam Jambon memang dari dulu dijadikan makam untuk umat Muslim–sesuai dengan mayoritas masyarakat Purbayan yang memeluk agama Islam. Meski begitu memang tidak ada simbol-simbol Islam di dalamnya.
"Memang benar makam Muslim karena penduduk asli sini (beragama) Islam, tapi tidak dituliskan. Makam lain yang dituliskan "Makam Muslim" itu kan baru beberapa tahun ini," kata Marsudi yang juga dipercaya warga untuk mengawasi gedung olahraga di sebelah makam.
Humas Gereja Santo Paulus Pringgolayan Banguntapan, Albertus Sunarto, menjelaskan bahwa Slamet meninggal pada pukul 08.00 WIB. Dia menambahkan, salah satu sesepuh warga, Bejo Mulyono telah diajak berembuk agar jenazah Slamet dapat dimakamkan di TPU Jambon Purbayan.
Update 19/12 18.00 WIB: Versi awal artikel ini menyebutkan tempat pemakaman umum (TPU) yang digunakan bukan TPU khusus umat muslim. Meskipun pada prakteknya TPU ini digunakan oleh mayoritas umat muslim (dilansir dari harianjogja.com).
Namun setelah mengonfirmasi ulang ke warga, dapat dipastikan Makam Jambon memang diperuntukkan untuk umat muslim atas dasar jumlah warga muslim yang lebih banyak seperti di terangkan di atas.