5 Alasan Green Jobs akan Menjadi Pilihan Karier Masa Depan

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia kerja mulai mengalami pergeseran besar menuju sektor yang lebih berkelanjutan. Perubahan iklim, krisis lingkungan, dan kesadaran akan pelestarian bumi mendorong tumbuhnya kebutuhan akan profesi yang berfokus pada keberlanjutan. Hal inilah yang melahirkan istilah green jobs atau pekerjaan hijau, yaitu jenis pekerjaan yang mendukung pelestarian lingkungan dan mengurangi dampak negatif terhadap bumi.
Selain memberikan kontribusi nyata terhadap penyelamatan lingkungan, green jobs juga membuka peluang karier yang menjanjikan dan relevan dengan tantangan zaman. Mulai dari energi terbarukan, pengelolaan limbah, pertanian berkelanjutan, hingga teknologi ramah lingkungan, bidang ini sangat luas dan terus berkembang. Berikut ini lima alasan green jobs diprediksi akan menjadi pilihan karier masa depan yang semakin diminati.
1. Tuntutan global akan keberlanjutan

Perubahan iklim dan krisis lingkungan telah mendorong negara-negara di seluruh dunia. Banyak negara telah mengadopsi kebijakan hijau, seperti Perjanjian Paris, yang mengikat komitmen untuk menurunkan emisi karbon dan melindungi lingkungan. Selain itu, investasi dalam energi terbarukan melonjak drastis. Menurut International Energy Agency, investasi global di energi bersih meningkat 15 persen pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.
Teknologi ramah lingkungan seperti tenaga surya, angin, dan kendaraan listrik terus berkembang pesat seiring dengan kebutuhan dunia yang semakin mendesak untuk mengurangi polusi. Organisasi seperti United Nations Environment Programme (UNEP) menyoroti inovasi dalam teknologi hijau untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Sementara itu, International Labour Organization (ILO) memperkirakan bahwa transisi ini dapat menciptakan 25 juta pekerjaan baru secara global pada tahun 2030, terutama di sektor energi bersih dan teknologi ramah lingkungan.
2. Potensi penghasilan yang kompetitif dan meningkat

Green jobs menawarkan kontribusi positif terhadap lingkungan sekaligus memberikan kompensasi yang menarik. Dilansir The Guardian, di Inggris, sektor ekonomi net-zero tumbuh tiga kali lebih cepat dibandingkan ekonomi secara keseluruhan pada tahun 2024. Sektor ini menghasilkan perputaran ekonomi sebesar 83 miliar poundsterling atau sekitar Rp1,8 triliun dan mempekerjakan hampir satu juta orang dengan rata-rata gaji 43 ribu poundsterling atau sekitar Rp770 juta per tahun.
Selain itu, di Amerika Serikat, beberapa profesi di bidang keberlanjutan juga menunjukkan potensi penghasilan yang tinggi. Misalnya, Chief Sustainability Officer memiliki rata-rata gaji antara 150 ribu hingga 300 ribu USD per tahun atau sekitar Rp2,3 miliar hingga Rp4,6 miliar. Sementara itu, insinyur energi terbarukan dapat menghasilkan antara 85 ribu hingga 150 ribu USD per tahun atau sekitar Rp1,3 miliar hingga Rp2,3 miliar.
3. Pertumbuhan pesat dan kesenjangan keterampilan yang meningkat

Permintaan global terhadap tenaga kerja dengan keterampilan hijau meningkat pesat, tetapi pasokannya belum mampu mengimbangi. Menurut laporan LinkedIn Global Green Skills Report 2024, permintaan untuk talenta hijau tumbuh 11,6% antara 2023 dan 2024, sementara pasokan hanya meningkat 5,6%. Akibatnya, kesenjangan keterampilan ini diperkirakan akan mencapai 18,7% pada tahun 2030 dan lebih dari dua kali lipat pada tahun 2050 jika tidak ada upaya untuk meningkatkan pelatihan dan pendidikan di bidang ini.
Di Amerika Serikat, sektor energi bersih menjadi pendorong utama pertumbuhan lapangan kerja. Laporan Departemen Energi AS menunjukkan bahwa pada tahun 2023, pekerjaan di sektor energi bersih meningkat sebesar 4,2%, lebih dari dua kali lipat laju pertumbuhan sektor energi secara keseluruhan. Meskipun ada pertumbuhan ini, sektor tersebut menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil yang terus berkembang.
4. Meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian komunitas lokal

Proyek green jobs dapat memberdayakan komunitas lokal dengan menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan. Contohnya, proyek reforestasi di Buffelsdraai, Afrika Selatan, yang melibatkan masyarakat setempat sebagai "Tree-preneurs" untuk menanam dan merawat pohon, telah menciptakan lebih dari 450 pekerjaan dan meningkatkan pendapatan serta akses pendidikan bagi peserta. Selain itu, proyek ini juga berhasil menanam lebih dari satu juta pohon, meningkatkan keanekaragaman hayati, dan menyerap lebih dari 42 ribu ton CO₂ selama 20 tahun.
Sementara itu, di Amerika Serikat, sektor energi bersih telah membuka lapangan pekerjaan di daerah pedesaan, yang sebelumnya mengalami kesulitan ekonomi. Pada tahun 2019, sektor energi bersih menyerap sekitar 360 ribu pekerja di daerah pedesaan atau setara dengan 10 persen dari total pekerjaan di beberapa kabupaten. Investasi federal yang berkelanjutan dapat memperkuat dampak positif ini, membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan ketahanan ekonomi komunitas yang rentan.
5. Peluang karier yang luas dan beragam

Sektor pekerjaan hijau tidak hanya terbatas pada bidang energi terbarukan, melainkan juga mencakup berbagai sektor lain seperti pertanian berkelanjutan, teknologi hijau, dan pengelolaan limbah. Misalnya, sektor energi bersih di Amerika Serikat telah menciptakan lebih dari 150 ribu pekerjaan baru pada tahun 2023. Selain itu, sektor teknologi informasi dan media juga mengalami lonjakan 60 persen dalam lowongan pekerjaan hijau pada tahun 2024.
Di Asia, khususnya di wilayah Asia Pasifik, terdapat potensi besar untuk menciptakan lapangan kerja hijau. Menurut International Labour Organization, diprediksi 14,2 juta pekerjaan dapat tercipta di kawasan ini pada tahun 2030 jika negara-negara mengadopsi perubahan dalam penggunaan energi yang membatasi pemanasan global hingga 2°C. Namun, untuk mencapai potensi tersebut, diperlukan investasi yang kuat dalam pelatihan keterampilan hijau dan kebijakan yang mendukung transisi energi bersih.
Green jobs merupakan masa depan yang menjanjikan dan kunci untuk mencapai dunia yang lebih berkelanjutan serta sejahtera. Peluang di sektor hijau terus berkembang dan membuka jalan bagi kontribusi nyata terhadap pelestarian lingkungan serta kesejahteraan sosial.