Pembangunan RS Lapangan COVID-19 di Madiun Molor dari Target
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Madiun, IDN Times - Pelaksanaan proyek pembangunan rumah sakit lapangan COVID-19 Dungus, Kabupaten Madiun molor dari target waktu yang ditentukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur pada hari ini Senin (25/1/2021). Hingga kini, pencapaiannya masih sekitar 80 persen.
Sesar Hadi, perwakilan dari PT Cipta Aneka Solusi selaku rekanan pelaksana proyek rumah sakit lapangan Dungus mengatakan proses pembangunan belum menyentuh kelengkapan bangunan, seperti instalasi listrik, jaringan air bersih maupun kotor, saluran udara.
Baca Juga: Pemprov Jatim Bangun Rumah Sakit Lapangan COVID-19 di Madiun
1. Pelaksana proyek mengklaim butuh tambahan waktu tiga hari
Pekerjaan itu, ia memprediksi membutuhkan waktu pelaksanaan selama tiga hari ke depan. Oleh karena itu, rencana pengoperasian bangunan juga mengalami penundaan waktu.
"Kalau untuk fisik bangunan tinggal tahap pembersihan," kata Sesar yang ditunjuk sebagai penanggungjawab dari PT Cipta Aneka Solusi.
Sesar lantas mengungkapkan kendala dari proyek pembangunan dan renovasi bangunan bekas sanatorium Rumah Sakit Umum (RSU) Dungus atau lebih dikenal dengan rumah sakit paru itu. Salah satunya, akibat hujan yang seringkali turun selama beberapa hari terakhir sehingga pekerjaan terhenti untuk sementara waktu.
"Proyek ini sifatnya darurat, jadi perencanaanya sambil jalan," ujar dia sembari menyatakan bahwa pihaknya telah menyusun perencanaan selama penambahan waktu.
2. Simulasi belum dapat dilaksanakan
Sementara itu, keterlambatan pembangunan rumah sakit lapangan COVID-19 berdampak pada realisasi rencana pihak manajemen RSU Dungus. Direktur RSU setempat Asmaul Husna mengungkapkan bahwa pihaknya belum dapat menata sejumlah peralatan medis yang diterima dari Pemprov Jawa Timur.
"Sudah ada beberapa alat, seperti mobile rontgen yang kami ambil ke Surabaya tapi belum ditata. Simulasi operasional rumah sakit lapangan juga belum bisa dilakukan," ungkap dia.
3. Akan dibantu dokter dari RSUD dr Soedono
Rumah sakit lapangan COVID-19 di Kabupaten Madiun memang berlokasi di kawasan RSU Dungus. Tempatnya di lahan maupun gedung bekas sanatorium yang tidak digunakan.
Adapun teknis pengelolaannya melekat di RSU Dungus. Sejumlah tenaga medis, termasuk dokter umum dan dokter spesialis telah direkrut untuk bertugas di rumah sakit lapangan.
"Apabila masih kurang nanti akan di-back up dari RS Dungus atau RSUD dr. Soedono (Kota Madiun)," ujar Asmaul.
Baca Juga: Mepet Deadline, Sekda Jatim Minta RS Lapangan di Madiun Tidak Molor
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.