Semalam, 8 Terpidana Mati Narkoba Akhirnya Dieksekusi

"Diduga korban human trafficking, eksekusi Mary Jane ditunda."

"Diduga korban human trafficking, eksekusi Mary Jane ditunda."

Hari Rabu (29/4) pukul 00.25 WIB, delapan orang terpidana mati kasus narkoba akhirnya dieksekusi serentak di Nusakambangan, Jawa Tengah. Delapan narapidana itu adalah dua anggota sindikat Bali Nine: Myuran Sukumaran dan Andrew Chan (Australia), Raheem A Salami, Sylvester Obiekwe dan Okwudili Oyatanze (Nigeria), Rodrigo Gularte (Brasil), Martin Anderson (Ghana) dan Zainal Abidin (Indonesia). Sementara, satu terpidana mati asal Filipina, Mary Jane, ditunda eksekusinya karena dibutuhkan sebagai saksi kasus human trafficking di Filipina.

Semalam, 8 Terpidana Mati Narkoba Akhirnya Dieksekusi

Pasca dieksekusi, jenazah para terpidana itu telah dikembalikan ke keluarga masing-masing sesuai permintaan para terpidana sebelumnya. Jenazah Duo Bali Nine disemayamkan di Daan Mogot, Jakarta Barat terlebih dahulu sebelum esok diterbangkan ke Australia.

Semalam, 8 Terpidana Mati Narkoba Akhirnya Dieksekusi

Menyusul eksekusi dua warganya akibat kasus narkoba, pemerintah Brasil nampaknya mempertimbangkan hubungan bilateralnya dengan Indonesia. Pasalnya, Indonesia dinilai tidak sensitif dengan permohonan kemanusiaan yang diajukan Presiden Brasil Dilma Rousseff. Wakil Menteri Luar Negeri Brasil, Sergio Franca Danese mengatakan bahwa negaranya akan mengevaluasi dan mempertimbangkan sikap Brasil terhadap Indonesia. Brasil juga mengatakan negaranya tidak berencana menempatkan duta besar pengganti setelah penarikan duta besarnya sebelumnya.

Semalam, 8 Terpidana Mati Narkoba Akhirnya Dieksekusi

Tak hanya dari Brasil, Perdana Menteri Australia, Tonny Abbot telah memanggil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Gibson pasca dieksekusinya duo Bali Nine yang adalah warga negara Australia.

Guru Besar Hukum Internasional, Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, mengatakan bahwa bila protes Australia dilakukan dalam bentuk protes diplomatik, sebaiknya pemerintah Indonesia tak perlu bereaksi. Begitu pula bila sampai terjadi penarikan duta besar. Tapi, apabila ada penghentian kerja sama yang positif, maka Pemerintah Indonesia perlu mengambil tindakan tegas hingga moratorium. Masyarakat Indonesia juga diminta mempercayai pemerintah untuk menghadapi reaksi dari Australia, dan dihimbau tidak mengambil tindakan sendiri yang sifatnya tidak bersahabat terhadap masyarakat Australia.

Semalam, 8 Terpidana Mati Narkoba Akhirnya Dieksekusi

Pengamat hubungan internasional, Yasmi Adriansyah, mengatakan bahwa reaksi internasional cenderung menyudutkan Indonesia. Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, Presiden Perancis Francois Hollande, dan Sekjen PBB Ban Ki Moon menyampaikan pernyataan bernada keras. Hal itu berarti Indonesia juga perlu mengantisipasi reaksi apa yang mengikuti pernyataan tersebut, misalnya kemarahan Perancis yang bisa memicu sikap negatif Uni Eropa terhadap Indonesia.

Hari Rabu (29/4), masyarakat internasional ramai-ramai menyampaikan protes dengan tagar #boycottindonesia. Tagar itu juga langsung meramaikan trending topic di Twitter dan mendapat berbagai reaksi dari masyarakat Indonesia.

Semalam, 8 Terpidana Mati Narkoba Akhirnya Dieksekusi

 

Semalam, 8 Terpidana Mati Narkoba Akhirnya Dieksekusi

Sementara itu, terpidana mati narkoba asal Filipina, Mary Jane, telah tiba kembali di Jogjakarta dan menjalani pemeriksaan kesehatan. Eksekusi Mary Jane ditunda karena tersangka perekrut Mary Jane yaitu Maria Kristina Sergio, menyerahkan dirinya kepada kepolisian Filipina hari Selasa (28/4). Presiden Filipina lalu meminta eksekusi Mary Jane ditunda karena ia diperlukan untuk memberikan kesaksian atas kasus Sergio. Pengacara Mary Jane selama ini mengatakan bahwa kliennya tertangkap tangan membawa 2,6 kilogram heroin karena telah dijebak Sergio dengan iming-iming mendapatkan pekerjaan sebagai buruh migran.

Semalam, 8 Terpidana Mati Narkoba Akhirnya Dieksekusi

Kapolri Komjen Badrodin Haiti mengatakan bahwa pihak Polri siap membantu mengadakan penyelidikan, terutama dengan adanya indikasi jika Mary Jane adalah korban human trafficking. Presiden Jokowi sendiri telah menegaskan bahwa eksekusi terhadap Mary Jane bukan dibatalkan, tapi ditunda saja sementara.

Topik:

Berita Terkini Lainnya