Suasana Ka'bah, Minggu (19/5/2024). (IDN Times/Faiz Nashrillah)
Anna menyebutkan dari 80 penerbangan, 38 di antaranya mengalami keterlambatan. Bahkan ada keterlambatan sampai 3 jam 50 menit. Kalau ditotal, keterlambatan itu mencapai 32 jam 24 menit. Ini tentu sangat disayangkan.
"Kita sudah memberikan teguran tertulis agar ke depan harus diperbaiki,” katanya.
Menurut Anna, Indonesia tahun ini mendapat kuota 241 ribu jemaah, terdiri 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.
Jemaah haji reguler diterbangkan dengan dua maskapai, Garuda Indonesia dan Saudia Airlines. Maskapai pertama memberangkatkan 109.072 jemaah yang tergabung dalam 294 kloter. Sisanya, sebanyak 260 kloter diterbangkan dengan Saudia Airlines.
“Untuk Saudia Airlines, dalam sepekan ini mengalami keterlambatan pemberangkatan hingga 18,06 persen dari total 72 penerbangan. Total keterlambatan mencapai empat jam tujuh menit. Saya harap peristiwa keterlambatan bisa terus ditekan,” sebut Anna.