Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Jakarta, IDN Times - Organisasi kepemudaan Partai Gerindra, Tunas Indonesia Raya (Tidar), bersama Ocean's Integrity, melakukan uji coba teknologi jaring baru yang dimiliki oleh pendiri Ocean's Integrity (RIO), Kieran Kelly.

Jaring itu difungsikan untuk menarik limbah yang hanyut di Sungai Cisadane sebelum masuk ke laut. 

1. Indonesia jadi salah satu kontributor limbah maritim terbesar

Ketua Umum (Ketum) Tidar, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengatakan, Indonesia menjadi salah satu kontributor limbah maritim terbesar di dunia. Oleh sebab itu, Tidar berinisiatif menjaring sampah yang ada di Sungai Cisadane.

"Musim hujan telah tiba dan banjir mulai melanda kembali. Kita semua tahu Indonesia punya permasalahan sampah dan selama ini banyak yang bicara tentang pencegahan dari segi pemilahan sampah dan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai. Tapi adakah yang betul-betul fokus mengumpulkan sampah yang sudah terlanjur hanyut di sungai kita dan bahkan sudah masuk ke laut? Belum banyak," ujar dia dalam keterangannya, Senin (7/11/2022).

2. Angkut lebih dari 100 ton sampah

Mantan anggota DPR RI yang akrab dipanggil Sara ini menuturkan, Tidar bersama RIO berhasil mengangkut sampah di Sungai Cisadane seberat seratus ton.

"Awalnya, kita kira akan mengangkut sekitar 6 ton sampah dengan MPED ditaruh dalam Sungai Cisadane selama 6 jam," tutur Sara.

"Tapi lihat, sari dokumentasi yang baru saja kita dapatkan, ini pasti lebih dari 100 ton!" sambung dia.

3. Sistem dan teknologi baru jaring sampah di sungai

Untuk diketahui, Ocean's Integrity memiliki jaring raksasa berukuran 120 x 20 x 280 m dengan sistem baru dan teknologi yang dapat menyaring, bahkan plastik mikro yang masuk ke dalamnya. 

"Paru-paru dunia bukan hanya pohon, tapi justru plankton lebih lagi. Riset menunjukkan plankton telah mati dalam skala yang sangat besar akibat plastik mikro yang ada di laut. Artinya, kadar oksigen kita akan sangat terdampak. Jaring MPED atau Micro-Plastic Elimination Device ini dapat menyaring sampah sampai level mikro. Jika diproduksi dalam jumlah banyak dan dengan ukuran berbeda-beda, kita bisa mengatasi permasalahan limbah maritim secara serius," kata Kieran.

Lebih lanjut, Sara dan Kieran berharap MPED bisa dilihat sebagai salah satu solusi nyata untuk permasalahan sampah dan krisis iklim. 

Mereka siap bekerja sama dengan para aktivis lingkungan hidup serta filantropis lintas sektor, untuk memastikan MPED ada di setiap aliran air seperti sungai, kali, dan bahkan drainase di Indonesia dan dunia.

Editorial Team