Jakarta, IDN Times - Peneliti dari PoshDem Universitas Andalas, Feri Amsari mengkritisi lima pimpinan baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dipilih pada 21 November 2024 lalu. Sebab, kelimanya memiliki rekam jejak bermasalah dalam pemberantasan rasuah.
Salah satunya adalah Johanis Tanak pernah diduga menjalani komunikasi dengan pihak berperkara. Dalam proses uji kepatutan dan kelayakan pada pekan lalu, Tanak pun mengusulkan agar KPK menghapus Operasi Tangkap Tangan (OTT).
Feri tegas menyebut calon pimpinan komisi antirasuah yang terpilih tak ubahnya seperti kucing yang tak memiliki taji. Kucing-kucing itu justru takut kepada mangsanya yakni tikus. Tikus sendiri kerap diidentikkan sebagai koruptor lantaran menggerogoti uang rakyat.
"Ini kan kucing-kucing bermasalah yang dipilih oleh tikus. Sehingga, yang dipilih adalah kucing-kucing yang tak bertaji, kucing yang takut dengan tikus. Itu sebabnya ke depan, bila kita ingin berkembang, tidak boleh institusi yang memiliki potensi korupsi lebih besar memilih pimpinan lembaga antikorupsi," ujar Feri ketika dihubungi pada Minggu (24/11/2024).