Jakarta, IDN Times - Calon Gubernur Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil, menunjukkan simulasi aplikasi curhat di akun media sosialnya pada 6 November 2024 lalu. Aplikasi tersebut ditunjukan oleh pria yang akrab disapa Kang Emil untuk membantu kesehatan mental warga Jakarta.
Namun, video simulasi tersebut justru dibully oleh warganet. Sebagian dari mereka menilai video simulasi itu dianggap gimmick dan menyederhanakan isu kesehatan mental. Mereka menilai konsultasi ke psikolog terkait kesehatan mental berbeda dengan curhat.
Video berdurasi kurang dari 50 detik itu menggambarkan Kang Emil seolah sedang menerima telepon dari temannya. Mantan Gubernur Jawa Barat itu mendengar temannya tersebut sudah pindah bekerja di Jakarta Selatan.
"Oh, jadi kamu sudah pindah ke Jaksel? Ngemeng-ngemeng gimana suasana hidup dan kerja di Jaksel?" tanya Kang Emil.
"So far so good sih, environment-nya oke gitu. Sometimes memang burn out overwehelmed, suka dapat panic attack pagi-pagi gitu. Tapi, masih bisa dihandle-lah," kata teman Kang Emil di ujung telepon dengan Bahasa Indonesia dicampur Inggris.
Cara komunikasi Kang Emil di video itu pun tak luput dari kritik. Sebab, ia dianggap tidak memahami sepenuhnya cara berkomunikasi anak muda di Jakarta Selatan yang kerap diidentikan gaul dan selalu mengikuti perkembangan isu.
Menurut sebagian warganet, alih-alih menggunakan gaya penyampaian penuh dengan gimmick, Kang Emil disarankan untuk fokus ke permasalahan utama Jakarta seperti banjir dan macet.
"Gimmick terus! Beresin macet, (benahi) transportasi publik, polusi. Please lah yang esensial gitu lho," kata warganet di kolom media sosial Kang Emil.
"Cringe banget," kata warganet lainnya.