Jakarta, IDN Times - Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono meminta agar pengamanan yang dilakukan di lokasi KTT ke-42 ASEAN, Labuan Bajo harus serius dan ketat. Meski begitu, Yudo berpesan jangan sampai kegiatan pengamanan mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat Labuan Bajo.
"Sehingga, kegiatan masyarakat tetap berjalan normal dan situasi tetap kondusif. Apabila harus menyetop masyarakat, maka lakukan dengan baik dan jelaskan mengapa aktivitas mereka disetop, sehingga masyarakat dapat mengerti," ungkap Yudo ketika memimpin rapat koordinasi pengamanan KTT ke-42 ASEAN dan dikutip dari keterangan tertulis pada Rabu (10/5/2023).
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) itu menambahkan hal tersebut yang dimaksud dengan pengamanan humanis. Selain itu, konvoi kendaraan pun juga diatur secara ketat.
"Kecepatan konvoi maksimal 40 kilometer per jam dan tidak terkesan saling kebut-kebutan," tutur dia lagi.
Menurutnya, prosedur pengamanan humanis ini merupakan permintaan langsung dari Presiden Joko "Jokowi" Widodo. "Beliau meminta agar masyarakat bisa ikut menikmati (KTT ASEAN). Jangan sampai karena kegiatan ini masyarakat jadi terganggu. Nah, Bapak Presiden tak mau semua terganggu," tutur dia.
Berapa banyak personel pengamanan yang dikerahkan untuk menjaga kondisi KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo?