Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. (www.instagram.com/@yudo_margono88)
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. (www.instagram.com/@yudo_margono88)

Jakarta, IDN Times - Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono mengatakan dalam melawan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), pihaknya mengubah strategi menjadi operasi siaga tempur. Penyesuaian strategi itu diambil usai terjadi peristiwa penyerangan KKB terhadap 36 personel TNI yang sedang berupaya menyelamatkan pilot Susi Air pada 15 April 2023 lalu. 

"TNI tetap melakukan operasi penegakan hukum dengan soft approach tapi dengan kondisi yang seperti ini khususnya di daerah-daerah tertentu, kami menjadi operasi siaga tempur," ungkap Yudo ketika memberikan keterangan pers di Timika dan dikutip dari rekaman suara pada Selasa (18/4/2023). 

Kedatangan Yudo ke Papua turut didampingi oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman, Pangkostrad, Letjen Maruli Simanjuntak dan Komandan Kopassus, Brigjen Deddy Suryadi. Mereka berkunjung ke Papua untuk mendengarkan langsung laporan dan melihat kondisi di lapangan terkait serangan KKB ke 36 personel TNI di Kabupaten Nduga. 

Yudo turut menjelaskan bahwa strategi operasi tempur sudah diterapkan oleh TNI Angkatan Laut (AL) di perairan Natuna Utara yang memberlakukan operasi siaga tempur laut. Sementara, yang diberlakukan di Papua adalah operasi siaga tempur darat. 

"Artinya, ini ditingkatkan dari yang tadi soft approach dalam menghadapi serangan seperti ini yang terjadi pada 15 April 2023 lalu, kita tingkatkan menjadi siaga tempur. Tujuannya, untuk meningkatkan naluri tempur para prajurit kita bisa terbangun," tutur dia. 

Ia pun menambahkan bahwa operasi teritorial dan komunikasi sosial akan tetap dilaksanakan ketika digelar misi di Papua. Namun, ketika ditemukan situasi prajurit TNI diserang oleh KKB maka prosedurnya berubah menjadi siaga tempur. 

Yudo menjelaskan bahwa personel TNI berada di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga karena diperoleh informasi pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens disekap di daerah tersebut. TNI dan Polri semula berharap dengan bantuan warga sekitar, Kapten Philip bisa diserahkan tanpa perlu menggunakan tindak kekerasan. 

"Namun, ternyata di jalan sudah diadang dan ditembaki oleh KKB," tutur dia. 

 

1. Panglima TNI sebut satu prajurit yang gugur, empat anggota masih dicari

Prajurit TNI dan anggota Basarnas mengeluarkan logistik untuk korban gempa bumi Mamuju dan Majene dari pesawat Hercules A 1321 TNI AU saat tiba di Bandara Tampa Padang, Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Lebih lanjut, Yudo menyebut bahwa jumlah personel TNI yang gugur dalam serangan KKB pada 15 April 2023 sebanyak satu orang. Prajurit itu diketahui bernama Pratu Miftahul Arifin. 

"Selain itu ada empat prajurit yang terluka. Alhamdulilah, mereka semua selamat dan yang masih belum terkonfirmasi sampai sekarang ada empat personel. Sampai sekarang masih kami cari," tutur mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (AL) itu. 

Ia menyebut TNI kini tengah fokus untuk bisa mengevakuasi jenazah Pratu Arifin. Sebab, ia gugur dan jatuh ke jurang sedalam 15 meter. Medan yang terjal dan cuaca menjadi penghalang jenazahnya belum bisa dievakuasi. 

"Sejauh ini belum berhasil (proses evakuasi) karena cuaca. Kami prioritaskan untuk mengevakuasi para prajurit yang luka untuk bisa diangkut ke sini (Timika). Korban luka sudah kami terima dan akan dibawa ke rumah sakit," kata dia lagi. 

Ia menambahkan kondisi prajurit yang terkena luka tembakan dalam kondisi sadar. Yudo berharap usai dirawat, para prajurit itu bisa kembali pulih dan dapat bertugas lagi. 

2. Panglima TNI tak akan tambah personel tapi rotasi pasukan

Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono ketika memimpin TNI AL latihan militer bersama di Super Garuda Shield 2022. (Dokumentasi Dispenal)

Ia mengatakan meski ada prajurit TNI yang gugur akibat tertembak KKB bukan berarti TNI langsung mengirimkan pasukan tambahan ke Papua. Menurutnya, personel yang tertembak adalah pasukan yang sudah lama belum dirotasi. 

"Tentunya ini akan kami tarik dan dirotasi dengan pasukan baru," kata Yudo. 

Rotasi juga bakal dilakukan terhadap sekitar 1.200 pasukan yang didatangkan dari Medan, Palembang, Kalimantan Tengah, Makassar hingga Surabaya. Sebelumnya, mereka dilepas oleh Yudo untuk bertugas selama satu tahun di Papua dan dikerahkan ke area yang tidak rawan. 

3. Operasi humanis tidak berlaku bagi KKB, melainkan ditujukan untuk masyarakat Papua

Ilustrasi prajurit TNI (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Lebih lanjut, Yudo menegaskan bahwa pendekatan humanis bukan ditujukan terhadap anggota KKB, melainkan kepada masyarakat Papua di daerah operasi. "Masak, kita lihat KKB lalu pake pendekatan humanis ya habis kita. Humanis itu kalau ada masyarakat yang menjaga daerahnya bersama TNI. Lalu mengelola rumah tangga, menyekolahkan anak-anaknya, itu akan didekati oleh TNI secara humanis," kata Yudo. 

Namun, bila personel TNI kena tembak maka naluri prajurit untuk bertempur harus muncul. 

Editorial Team