Pasar di Depok Sepi saat PPKM Darurat, Pedagang: Sayur Busuk, Rugi!

Depok, IDN Times - Pasar menjadi salah satu lokasi kebijakan penerapan PPKM Darurat di Kota Depok. Ironisnya, selama penerapan PPKM Darurat pengunjung Pasar Cisalak mengalami penurunan pengunjung.
Salah seorang pedagang pasar, Rukhiyat mengatakan, selama dua hari pengunjung pasar Cisalak mengalami penurunan drastis. Hal itu diperkirakan dampak dari kebijakan penerapan PPKM Darurat di Kota Depok.
"Pasar sekarang sepi tidak ramai kayak beberapa hari lalu," ujar Rukhiyat, Senin (5/7/2021).
1. Omzet penjualan menurun

Rukhiyat mengungkapkan, akibat sedikitnya pengunjung pasar Cisalak, membuat dagangannya mengalami penurunan daya beli, sehingga keuntungan yang didapat sedikit. Bahkan, terdapat beberapa pedagang sayur dikarenakan banyak sayuran tidak laku terjual mengalami pembusukan.
"Untungnya tipis, tapi ada teman saya dagang sayur mengalami rugi, karena untungnya harus menutupi sayuran yang layu atau busuk," terang Rukhiyat.
Rukhiyat menilai, apabila pengunjung pasar Cisalak terus menurun, dapat diperkirakan sejumlah pedagang akan mengalami kerugian. Dirinya memperkirakan, berkurangnya pengunjung pasar disebabkan imbas dari penyekatan jalan di Depok karena PPKM Darurat.
"Mungkin orang males keluarga karena takut kena penyekatan, kan sekarang di Depok lagi banyak penyekatan jalan," ucap Rukhiyat.
2. Mendapat keluhan pedagang

Sementara itu, Kepala UPT Cisalak Pasar, Sutisna mengakui kerap mendapatkan keluhan dari pedagang dikarenakan Pasar Cisalak yang sepi pengunjung. Menurutnya, sepinya pengunjung merupakan dampak dari penerapan PPKM Darurat.
"Iya sudah ada beberapa pedagang yang mengeluh karena pembeli sepi, kan memang sedang ada kebijakan PPKM Darurat," kata Sutisna.
Sutisna mengungkapkan, penerapan PPKM Daruarat ditujukan untuk menean penularan COVID-19 di Kota Depok, salah satunya di pasar tradisional seperti Pasar Cisalak. Bahkan operasional Pasar Cisalak hanya dapat melayani sejak pagi hingga pukul 20.00 WIB.
"Begitu juga jumlah pengunjung diatur hanya 50 persen dari total kapasitas daya tampung Pasar Cisalak," ucap Sutisna.
3. Harga cabai rawit naik Rp5 ribu

Sutisna menuturkan, kebijakan PPKM Darurat tidak memberikan dampak terhadap kenaikan kebutuhan pokok di Pasar Cisalak. Menurutnya, pada pantauan harga hari ini, kenaikan hanya terjadi pada harga cabai rawit merah.
"Yang naik hanya cabai rawit merah naik Rp5 ribu perkilogram," ucap Sutisna.
Sutisna menerangkan, harga cabai rawit merah saat ini mencapai Rp60 ribu perkilogram yang sebelumnya Rp55 ribu perkilogram. Kenaikan harga tersebut dinilai sudah turun dibandingkan beberapa waktu lalu yang mampu menembus sebesar Rp80 ribu kilogram.
"Untuk harga yang turun yakni telur ayam ras yang sebelumnya Rp23.500 perkilogram kini menjadi Rp23 ribu perkilogram atau turun Rp500," tutup Sutisna.