Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
default-image.png
Default Image IDN

Jakarta, IDN Times - Keluarga korban Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJY 182 terus berdatangan ke Posko Ante Mortem Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (10/1/2021). Salah satunya keluarga dari penumpang pesawat Sriwijaya Air bernama Angga Fernanda Afri.

Kakak Angga, Toni (33) nampak berjalan perlahan menuju Posko Ante Mortem dengan menggendong bayi yang diselimuti kain. Bayi berusia tujuh hari tersebut nampak tertidur pulas dalam gendongan.

Sang ibu, yang merupakan istri Angga berjalan tertatih-tatih di samping Toni. Raut wajah sedih tak bisa dihindari meski tersembunyi di balik masker.

1. Anak Angga masih berusia tujuh hari

Default Image IDN

Setelah melakukan pendaftaran, Toni dan keluarga masuk ruangan pos ante mortem untuk melakukan proses identifikasi korban selama sekira 30 menit.

Toni mengatakan bahwa bayi mungil sudah yang berada didekapan ibunya merupakan anak dari penumpang pesawat Sriwijaya, Angga Fernanda Afri, yang duduk di kursi nomor tiga.

"Masih tujuh hari usianya," ucapnya saat ditemui di RS Polri Kramat Jati.

2. Bayi Angga diambil DNA untuk identifikasi korban

Default Image IDN

Toni mengatakan anak Angga datang untuk diambil sample DNA. Meski, demikian Toni enggan menceritakan lebih jauh kondisi keluarganya lebih lanjut.

"Kami minta maaf ya," imbuhnya.

Dilansir dari ANTARA, Angga diketahui bekerja di bidang pelayaran dan merupakan tamatan SMK Pelayaran tahun 2010.

Ia sebelumnya terbang ke Jakarta untuk menemani persalinan sang istri yang baru saja melahirkan anak pertama. Setelah selesai menemani istrinya,  dia hendak terbang ke Pontianak demi pekerjaan.

3. 12 keluarga penumpang Sriwijaya Air SJ 182 melapor ke RS Polri

Default Image IDN

Sebelumnya, Komandan Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kombes Hery Wijatmoko mengatakan, saat ini rumah sakit sudah menerima 12 laporan keluarga penumpang Sriwijaya Air SJ 182.

"Keluarga yang sudah hadir ada 12 orang, dan kita telah terima satu kantong jenazah berupa body part, nanti akan kita lakukan pemeriksaan periksa," ujarnya.

4. Proses identifikasi menunggu ketersediaan data ante mortem dan post mortem

Default Image IDN

Hery menjelaskan dalam prosedur identifikasi terdapat data primer yang meliputi DNA, sidik jari, dan data gigi. Untuk waktu identifikasi tergantung ketersediaan data ante mortem dan post mortem.

"Jika salah satu atau dua match maka bisa teridentifikasi. Namun, jika
data morten lengkap, mulai sidik jari dan lainnya, namun jika yang ditemukan tidak available kita tidak bisa lakukan identifikasi," ujarnya.

Editorial Team