Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi II DPR RI Muhammad Rifqinizamy Karsayuda menilai, efisiensi APBN yang menjadi fokus pemerintah pusat berimbas ke daerah-daerah. Menurut dia, kebijakan ini membuat daerah gelagapan.
Imbasnya, beberapa kepala daerah berinisiatif meningkatkan pajak-pajak daerah untuk meningkatkan pendapatan asli daerahnya.
Di sisi lain, kemandirian fiskal pendapatan asli daerah di hampir semua provinsi, kabupaten kota di Indonesia cukup rendah. Pemerintah daerah bergantung sangat tinggi kepada transfer dana pusat ke daerah, yaitu transfer APBN ke daerah.
Hal ini sekaligus menanggapi rencana kebijakan Bupati Pati Sudewo yang sempat mau menaikkan Pajak Bumi Bangunan (PBB) sebesar 250 persen. Kebijakan tersebut menuai gelombang protes besar-besaran dari warga setempat.
"Ketika APBN dilakukan efisiensi dan refocusing untuk program-program strategis pemerintah maka daerah gelagapan," kata Rifqy, saat dihubungi, Kamis (14/8/2025).