Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepala Kantor Komunikasi Presiden atau President Communication Office (PCO), Hasan Nasbi (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Intinya sih...

  • Vaksin TBC buatan Bill Gates diuji klinis, bukan coba di Indonesia
  • Vaksin dijamin aman setelah melewati tiga tahap uji, sedang diuji efektivitasnya pada penderita TBC
  • Uji klinis dipantau oleh WHO dan berbagai organisasi kesehatan global, termasuk Indonesia untuk memproduksi vaksin sendiri

Jakarta, IDN Times - Kepala Kantor Komunikasi Presiden atau President Communication Office (PCO), Hasan Nasbi memastikan vaksin Tuberkulosis (TBC) baru yang dikembangkan Bill Gates bukan diuji coba di Indonesia, melainkan uji klinis.

"Ini bukan kata-kata uji coba ya, tapi uji klinis," kata dia saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (10/5/2025).

1. Vaksin TBC dipastikan aman sudah lewati tiga tahap

Presiden Prabowo mengajak Bill Gates meninjau program MBG di SD N Jati 03 Pulogadung pada Rabu (7/5/2025). (dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Hasan pun menegaskan, vaksin TBC tersebut dijamin aman karena melewati tiga tahap uji. Saat ini, pemerintah sedang menguji efektivitas vaksin menyembuhkan penyakit TBC.

"Menteri Kesehatan sudah menerangkan bahwa ini uji klinis tahap tiga. Artinya vaksinnya sudah dijamin aman. Karena sudah melewati tahap praklinis, tahap satu, tahap dua. Sekarang untuk menguji berapa persen yang sembuh dengan menggunakan vaksin ini," ujar Hasan Nasbi.

2. Bukan diuji ke orang sehat

Presiden Prabowo mengajak Bill Gates meninjau program MBG di SD N Jati 03 Pulogadung pada Rabu (7/5/2025). (dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Hasan mengatakan, vaksin ini diuji ke penderita TBC, bukan untuk orang sehat. Uji klinis dilakukan untuk melihat seberapa efektif vaksin ini bekerja pada penderita TBC.

"Ini kan enggak diuji ke masyarakat umum. Ini kan diuji ke partisipan-partisipan yang memang dibutuhkan untuk pengujian ini. Artinya mau dites nih orang yang sakit ini. Orang yang sedang sakit diuji dengan ini, sembuh nggak," ucapnya.

3. Dipantau WHO hingga dilaksanakan di beberapa negara

Kepala Kantor Komunikasi Presiden atau President Communication Office (PCO), Hasan Nasbi (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Lebih lanjut, Hasan menyebut, organisasi kesehatan dunia alias World Health Organization (WHO), rumah sakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memantau langsung uji klinis vaksin TBC yang diselenggarakan di beberapa negara.

"Jadi, ini di bawah pemantauan WHO, di bawah pemantauan berbagai organisasi, kementerian kesehatan, rumah sakit, universitas, banyak sekali yang memantau standarisasi pelaksanaan uji klinis ini," tutur dia.

"Dan uji klinis ini diselenggarakan di berbagai negara secara global, tidak hanya Indonesia. Penting ini, Indonesia merupakan bagian kecil dari uji klinis ini. Kenapa pemerintah kita berpartisipasi supaya di masa depan, kalau vaksin-vaksin ini diproduksi sudah teruji, ini kan namanya calon vaksin nih, kalau vaksin ini sudah teruji dan approve, kita mendapatkan prioritas untuk memproduksi vaksin sendiri sehingga bangsa kita diharapkan 2030 nanti ini bisa terbebas dari TBC," sambung dia.

Hasan pun menyampaikan, penyakit TBC banyak dialami negara-negara berkembang.

"Ini kan penyakit negara yang kurang-kurang maju, di sementara kita mau jadi negara yang maju," beber Hasan Nasbi.

Editorial Team