Kepala Kantor Komunikasi Presiden atau President Communication Office (PCO), Hasan Nasbi (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Lebih lanjut, Hasan menyebut, organisasi kesehatan dunia alias World Health Organization (WHO), rumah sakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memantau langsung uji klinis vaksin TBC yang diselenggarakan di beberapa negara.
"Jadi, ini di bawah pemantauan WHO, di bawah pemantauan berbagai organisasi, kementerian kesehatan, rumah sakit, universitas, banyak sekali yang memantau standarisasi pelaksanaan uji klinis ini," tutur dia.
"Dan uji klinis ini diselenggarakan di berbagai negara secara global, tidak hanya Indonesia. Penting ini, Indonesia merupakan bagian kecil dari uji klinis ini. Kenapa pemerintah kita berpartisipasi supaya di masa depan, kalau vaksin-vaksin ini diproduksi sudah teruji, ini kan namanya calon vaksin nih, kalau vaksin ini sudah teruji dan approve, kita mendapatkan prioritas untuk memproduksi vaksin sendiri sehingga bangsa kita diharapkan 2030 nanti ini bisa terbebas dari TBC," sambung dia.
Hasan pun menyampaikan, penyakit TBC banyak dialami negara-negara berkembang.
"Ini kan penyakit negara yang kurang-kurang maju, di sementara kita mau jadi negara yang maju," beber Hasan Nasbi.