Jakarta, IDN Times - Penyanyi sekaligus pencipta lagu dangdut kenamaan Indonesia, Imam S. Arifin, meninggal dunia di kampung halamannya di Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Kabar meninggalnya Imam ini diwartakan sesama pedangdut, Elvy Sukaesih.
"Innalillahi wa inna ilaihi rooji'un, telah wafat pada hari ini, Jumat (17/12/2021) penyanyi senior Imam S. Arifin," tulis Elvy, dilansir ANTARA, Jumat.
Elvy turut mendoakan Imam agar almarhum diterima di sisi Allah SWT. Dia juga menyemangati keluarga yang ditinggalkan agar diberi ketabahan dan keikhlasan.
"Umie Elvy dan keluarga turut berduka cita, insyaallah almarhum Imam S. Arifin jannah, ahlil khair, dalam maghfirah Allah SWT. Alfatihah. Bagi keluarga yang ditinggalkan, diberikan keikhlasan, kesabaran di dalam iman dan takwa. Amin," tutur Elvy.
Imam sendiri baru saja bebas dari penjara pada 13 November lalu. Dia sempat dipenjara karena terjerat kasus narkoba. Selepas bebas, dia langsung pulang ke Madura untuk menjalani masa penyembuhan.
Terapi penyembuhan Imam melibatkan kiai di Madura. Dia juga berkesempatan untuk reuni dengan teman-temannya selama di Madura.
Imam S. Arifin meninggal pada usianya 60 tahun. Dia lahir di Madura pada 19 November 1960 dan mulai aktif di industri musik pada 1983.
Imam S. Arifin dikenal lewat beberapa lagu hit ciptaannya seperti 'Menari di Atas Luka' dan 'Jandaku'. Selain itu, Imam juga telah merilis banyak album di antaranya 'Doa Suci' dan 'Berdayung Cinta'.