Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
c4d88048-bbd1-4d67-ab86-4eef02011b6e.jpeg
Pegadaian secara resmi menyerahkan bantuan hibah berupa sistem daur ulang air hujan dan air wudu kepada Yayasan Pembina Masjid Salman ITB (Institut Teknologi Bandung). (dok. Pegadaian)

Intinya sih...

  • Pegadaian hibahkan teknologi daur ulang air hujan dan air wudu ke Masjid Salman ITB.

  • Masjid Salman ITB dipilih sebagai penerima bantuan karena posisinya yang strategis.

  • Air daur ulang akan dimanfaatkan untuk operasional masjid dan memiliki manfaat lingkungan yang signifikan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times — Komitmen Pegadaian terhadap lingkungan berkelanjutan di lingkungan kampus dan tempat ibadah semakin nyata.

Kali ini, Pegadaian secara resmi menyerahkan bantuan hibah berupa sistem daur ulang air hujan dan air wudu kepada Yayasan Pembina Masjid Salman ITB (Institut Teknologi Bandung).

1. Posisi strategis Masjid Salman ITB

Pegadaian secara resmi menyerahkan bantuan hibah berupa sistem daur ulang air hujan dan air wudu kepada Yayasan Pembina Masjid Salman ITB (Institut Teknologi Bandung). (dok. Pegadaian)

Bantuan ini diserahkan langsung oleh Direktur Jaringan & Operasi Pegadaian, Eka Pebriansyah didampingi oleh Pemimpin Wilayah X Jawa Barat Pegadaian, Dede Kurniawan beserta jajaran. Masjid Salman ITB dipilih sebagai penerima karena posisinya yang strategis sebagai pusat ibadah, edukasi, dan inspirasi yang sejalan dengan semangat keberlanjutan.

"Dengan sinergi antara Pegadaian sebagai perusahaan yang berkomitmen pada lingkungan dan Masjid Salman ITB sebagai pusat edukasi serta inspirasi, kita telah membuktikan bahwa keberlanjutan bukanlah hanya wacana, melainkan aksi nyata yang dimulai dari langkah sederhana dan memastikan setiap tetes air yang kita gunakan menjadi berkah dan inspirasi bagi generasi selanjutnya.” ujar Eka Pebriansyah pada keterangannya, (24/9).

2. Air daur ulang akan dimanfaatkan untuk operasional masjid

ilustrasi air wudhu (pixabay.com/İbrahim Mücahit Yıldız)

Sistem hibah ini mencakup pembangunan instalasi lengkap, mulai dari penampungan, filtrasi, hingga pemanfaatan kembali air. Air yang di daur ulang dari air hujan dan sisa air wudu akan digunakan untuk kebutuhan operasional masjid yang tidak memerlukan air minum, seperti penyiraman tanaman, kegiatan kebersihan, dan kebutuhan lainnya.

Bantuan hibah ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan Pegadaian dan menjadi wujud nyata dari transformasi perusahaan menuju entitas yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Pelaksanaan teknis program dilakukan melalui kolaborasi dengan ahli lingkungan dan teknik sipil dari ITB, memastikan sistem yang dibangun berjalan efektif dan efisien serta mengimplementasikan prinsip-prinsip Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 6, Clean Water and Sanitation, SDG 7, Affordable and Clean Energy, SDG 9 Industry, Innovation and Infrastructure, dan SDG 11, Sustainable Cities and Communities.

“Dengan sinergi ini, Pegadaian dan Masjid Salman ITB sepakat bahwa kolaborasi ini akan terus berjalan kedepannya untuk solusi lingkungan berkelanjutan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat saat ini dan generasi selanjutnya,” ujar Dede Kurniawan.

3. Ini manfaat penggunaan teknologi daur ulang

Ilustrasi mengambil air wudu. (Pinterest/Aku Islam)

Penerapan teknologi ini diperkirakan mampu menghemat penggunaan air bersih secara signifikan, mengurangi limbah air wudu yang terbuang, dan secara kolektif mendorong kesadaran jamaah akan praktik ramah lingkungan.

Proses implementasi mencakup survei kebutuhan, pembangunan sistem filtrasi canggih, hingga sosialisasi intensif kepada jamaah. Setelah serah terima simbolis, akan dilakukan monitoring berkelanjutan untuk memastikan efektivitas pemanfaatan air hasil daur ulang. Inisiatif ini tidak hanya bermanfaat bagi civitas akademika dan jamaah, tetapi juga menjadi contoh inspiratif bagi masyarakat luas dan komunitas pecinta lingkungan. (WEB)

Editorial Team