Menteri Agama (Menag), Nassarudin Umar berkunjung ke Ponpes Al Khoziny yang ambruk. (Dok. BNBP)
Perwakilan sekaligus alumni Pondok Pesantren Al Khoziny, Zaenal Abidin, menegaskan pihak pesantren tidak pernah mengajukan proposal maupun meminta bantuan kepada pemerintah terkait rencana pembangunan ulang menggunakan dana APBN.
“Ketika muncul informasi di media bahwa pondok pesantren akan dibangun menggunakan APBN, kami tegaskan bahwa pihak pesantren tidak pernah membuat atau mengajukan proposal pembangunan tersebut,” ujar Zaenal, Sabtu, 18 Oktober 2025.
Meski demikian, Zaenal menyampaikan apresiasinya jika pemerintah memang berniat membantu pembangunan ulang pondok. Ia menilai hal itu akan sangat berarti, terutama jika fokus bantuan diarahkan pada perbaikan struktur bangunan yang sesuai standar nasional.
“Kalau pemerintah merasa perlu hadir dalam proses ini, tentu kami sangat berterima kasih. Misalnya dalam penyusunan set plan atau rancangan konstruksi sesuai standar nasional, kami akan menyambut baik,” ucapnya.
Namun, Zaenal menegaskan, pihak pondok tidak ingin sepenuhnya bergantung pada anggaran pemerintah. Alumni Al Khoziny siap menggalang dana secara mandiri demi kelanjutan pembangunan pesantren. Dia optimistis dukungan dari para alumni, baik di dalam maupun luar negeri, akan mampu memenuhi kebutuhan pembangunan.
"Alumni-alumni kita tidak hanya ada di Indonesia, tapi sekian banyak negara alumni-alumni kita ada di sana, dan insyaallah kami sebagai alumni akan mampu menggerakkan para alumni untuk berdonasi dalam rangka membangun kembali pesantren kita," pungkas dia.