Siswa menunjukkan menu makanan bergizi gratis (MBG) di SDN Kunciran 2, Pinang, Kota Tangerang, Banten, Rabu (13/8/2025). (ANTARA FOTO/Putra M. Akbar)
Kemkomdigi mengungkap, ada beberapa potensi pengembangan dan pemanfaata kecerdasan artifisial di bidang Ketahanan Pangan adalah sebagai berikut:
Prediksi panen
KA dapat digunakan untuk memprediksi hasil panen secara nasional atau regional di Indonesia dengan menggunakan data cuaca terkini dan juga sensor kondisi tanah. Hal ini akan sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional dan menghindari kegagalan panen.
Produktivitas lahan
KA dapat digunakan untuk meningkatkan produksi lahar pertanian dan perkebunan dengan menggunakan input data citra satelit (penginderaan jauh) dan cuaca, sehingga lahan kosong atau tidak produktif dalam dioptimalkan.
Pengembangan menu MBG
KA dapat digunakan untuk pengembangan menu MBG yang optimal sekaligus memaksimalkan biaya yang bertanggung jawab, dimana sistem KA nengolah data gizi dan preferensi kekayaan pangan lokal untuk menghasilkan variasi menu seimbang untuk dapat disesuaikan dengan kondisi eftsiensi anggaran negara yang tinggi.
Pemantauan sumber bahan baku
KA dapat digunakan untuk mendukung sistem pemantauan (dashboard realtime) untuk memonitor pengelolaan vendor, wilayah pemasok bahan baku, secara adaptif berdasarkan kualitas ketersediaan, dan harga bahan pangan ril di pasar. Hal ini juga unat digunakan untukmenyerap suplai lokal secara efisien dan esponsif yang dilhubungkan dengan kebutuhan bemenuhan pangan dan program MBG.
Prediksi permintaan berbasis wilayah
KA dapat diterapkan untuk membuat prediksi permintaan untuk pemenuhan konsumsi MBG (gizi, pangan, dsb) berbasis kewilayahan.
Dengan memanfaatkan KA, diharapkan dapat membuat prediksi kebutuhan pangan periodik sesuai tren konsumsi, iklim dan faktor eksternal lain seperti kondisi ekonomi, sehingga stok pangan dapat dikelola secara proporsional.
Optimasi distribusi dan logistik
KA dapat diterapkan untuk optimasi rute distribusi dan simulasi logistik ntuk memastikan pangan dapat didistribusikan secara tepat waktu dan merata khususnya menjangkau daerah terpencil dengan biaya minimal dan risiko terkecil.
Teknologi ini memungkinkan perencanaan rute berdasarkan kondisi jalan, cuaca, dan kapasitas kendaraan, sehingga memperbaik efsiensi dan keamanan distribusi pangan.
Pengolahan limbah makanan
KA dapat memantau limbah makanan secara real-time menggunakan teknologi pengenalan gambar dan sensor cerdas, seperti ang diterapkan dalam.
Sistem ini mengidentifikasi jenis dan jumlah limbah makanan sehingga membantu dapur dan pengelola melakukan penyesuaian komposisi memasak pada periode berikutnya, mengurangi sisa makanan yang terbuang dan mendukung prinsip ekonomi sirkular dalam program MBG.
Pemantauan kondisi dapur
KA dapat membantu monitoring pelaksanaan dapur MBG dalam memastikan kebersihan dan kualitas makanan.
Sistem ini mengidentifikasi pengelola ketika melakukan proses memasak apakah menggunakan peralatan dengan ideal.