Jakarta, IDN Times - Anggota komisi II DPR Guspardi Gaus mendorong pemerintah untuk melakukan evaluasi terkait proses rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Evaluasi ini perlu dilakukan lantaran fenomena ratusan CPNS yang telah lolos seleksi hingga ke tahap akhir, malah memilih untuk mundur. Berdasarkan data dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), jumlah CPNS yang memilih mundur mencapai 105 orang.
Salah satu penyebab CPNS memilih mundur usai melewati beragam proses seleksi yakni karena rendahnya gaji yang bakal mereka dapat saat bekerja. Menurut Guspardi, justru informasi terkait hak dan kewajiban yang bakal mereka lakukan harus disampaikan secara jelas sejak awal.
"Transparansi mengenai hak dan kewajiban perlu dijelaskan dengan detail dan terbuka kepada anggota masyarakat yang akan melamar sebagai CPNS. Dengan begitu, maka mereka dapat mengetahui dan mempertimbangkan segala sesuatunya," ujar Guspardi melalui keterangan tertulis pada Senin, (30/5/2022).
Selain itu, menurutnya, penting bagi CPNS untuk tahu persis hak dan kewajiban termasuk nominal gaji yang akan diterima sebelum mereka mengikuti proses CPNS. Ia pun mengakui gara-gara ratusan CPNS memilih mundur, negara telah dirugikan. Sebab, pemerintah telah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mendanai proses seleksi hingga ke tahap akhir.
"Kan, formasi yang seharusnya diisi oleh CPNS yang telah lulus menjadi kosong karena mereka mengundurkan diri. Pengunduran diri ratusan CPNS yang mengundurkan diri itu tentu mengakibatkan kerugian bagi pemerintah," tutur politikus dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Lalu, bagaimana nasib formasi yang ditinggal oleh CPNS?