Jakarta, IDN Times – Upaya melindungi spesies laut diperkuat melalui konsultasi publik penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) Konservasi Penyu dan Cetacea untuk periode 2025-2029. Kegiatan ini memainkan peran penting dalam merumuskan arah strategis perlindungan penyu, paus, serta lumba-lumba di Indonesia untuk lima tahun mendatang.
Direktur Konservasi Spesies dan Genetik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Sarmintohadi dalam keterangannya mengatakan, upaya konservasi biota perairan termasuk penyu tidak dapat dilakukan terpisah atau berjalan sendiri.
“Pendekatan kolaboratif menjadi kunci. Oleh karena itu, dokumen RAN yang disusun harapannya tidak hanya menjadi dokumen perencanaan, tetapi benar-benar dilaksanakan oleh para pihak, terutama oleh instansi yang menjadi penanggung jawab kegiatan, sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing,” kata Sarmintohadi, dikutip dari siaran pers, Kamis (26/6/2025).
Rangkaian kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktorat Konservasi Spesies dan Genetik KKP bekerja sama dengan Yayasan WWF Indonesia dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara.
Forum ini tidak hanya melibatkan pemerintah pusat dan daerah, tetapi juga menghadirkan akademisi, peneliti termasuk dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), serta organisasi masyarakat sipil yang peduli terhadap keberlanjutan populasi penyu dan cetacea di Indonesia.