Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pencemaran udara (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Intinya sih...

  • Dinas LH DKI Jakarta mengajak korporasi untuk berperan aktif dalam pengendalian polusi udara
  • Kerja sama antar DLH di wilayah aglomerasi penting untuk mengatasi masalah polusi udara yang saling terkait
  • Forum tersebut bertujuan untuk bersinergi, implementasi strategi, dan mendukung langkah-langkah yang lebih baik untuk kualitas udara yang lebih bersih di wilayah Jabodetabek

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup menyinggung pentingnya peran swasta dalam pengendalian pencemaran udara. Hal itu ia sampaikan dalam sebuah forum bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), DLH Jawa Barat, DLH Banten, serta DLH Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi.

“Kami mengajak korporasi untuk berpartisipasi aktif dalam program-program pengendalian polusi udara, karena peran sektor swasta sangat besar dalam pengurangan emisi industri,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto dalam keterangannya, Kamis (27/6/2024).

1. Dinas LH DKI sebut kolaborasi aglomerasi penting

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Asep Kuswanto (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Asep menjelaskan bahwa sebagai pusat perekonomian Indonesia berskala global, Jakarta memiliki amanat untuk berkolaborasi dalam perencanaan lingkungan hidup di wilayah aglomerasi. Oleh karena itu, forum dengan wilayah aglomerasi menjadi penting.

“Kerja sama antara DLH menjadi sangat penting untuk mengatasi masalah polusi udara yang saling terkait di wilayah aglomerasi Jakarta,” ujar Asep.

2. Daerah aglomerasi diharapkan saling berkontribusi

Pemantau kualitas udara yang tersebar di sudut-sudut kota Jakarta. (dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Asep mengatakan forum tersebut penting untuk bersinergi dan implementasi strategi. Dengan begitu, setiap daerah bisa saling berkontribusi.

“Saya pun berharap DLH aglomerasi bisa mendorong kegiatan yang bisa dikerjasamakan dan mendukung langkah-langkah yang lebih baik untuk kualitas udara yang lebih bersih di wilayah Jabodetabek,” ujar Asep.

3. Diharapkan ada peningkatan pengelolaan data dan monitoring kualitas udara

Pemantau kualitas udara yang tersebar di sudut-sudut kota Jakarta. (dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Melalui koordinasi ini, Asep berharap  adanya peningkatan dalam hal pengelolaan data dan monitoring kualitas udara. Data yang akurat dan terintegrasi sangat penting untuk membuat kebijakan yang efektif dalam pengendalian polusi udara.

“Kami akan mengadakan forum-forum seperti ini secara periodik untuk memastikan bahwa setiap daerah berkontribusi dan langkah-langkah pengendalian pencemaran udara bisa berjalan efektif,” ujar Asep.

Editorial Team