Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
siaranpers_pemprov_dki-20250915195750_6bcq1w_144.jpeg
Gubernur Jakarta Pramono Anung saat memantau uji coba jalur gratis Tol Fatmawati 2 pada Senin (15/9). (dok. Pemprov DKI Jakarta)

Intinya sih...

  • Pemprov DKI Jakarta siapkan langkah penanganan jangka pendek dan menengah untuk mengatasi kemacetan di TB Simatupang.

  • Uji coba jalur gratis Gerbang Tol Fatmawati 2 diperpanjang hingga akhir Oktober 2025 setelah evaluasi lima hari menunjukkan hasil positif dalam mengurangi kemacetan di ruas Jalan TB Simatupang dan arteri R.A. Kartini.

  • Gubernur Pramono menekankan pentingnya ketertiban pengguna jalan agar tidak ada kendaraan yang berhenti sembarangan di pelican crossing.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Karena saking macetnya, banyak yang memplesetkan nama jalan TB Simatupang sebagai Tua Bersama di Simatupang. Jalanan yang membentang sekitar 10 kilometer di area Jakarta Selatan ini memang terkenal sebagai rute macet.

Kondisinya semakin parah akibat adanya proyek galian di beberapa ruas. Gubernur Jakarta Pramono Anung bahkan mengaku sudah merasakan sendiri bagaimana padatnya jalan TB Simatupang.

“Saya sudah dua kali sengaja naik (transportasi) tanpa dikawal di tempat ini, memang kemacetannya horor,” katanya saat memantau uji coba jalur gratis Tol Fatmawati 2 pada Senin (15/9).

1. Siapkan langkah penanganan jangka pendek dan menengah

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menggelar rapat terbatas bersama sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk membahas solusi kemacetan di kawasan Jalan TB Simatupang. (dok. Pemprov DKI Jakarta)

Merespons hal ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengambil langkah cepat untuk mengatasi kemacetan di kawasan TB Simatupang. Wakil Koordinator Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Yustinus Prastowo, mengatakan, Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan langkah penanganan jangka pendek dan menengah, yaitu:

  • Reviu Proyek Galian: Melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek galian yang tengah berlangsung, yaitu proyek IPALD Perumda Paljaya sepanjang 7 km di Cilandak serta proyek perpipaan Rusun Tanjung Barat sepanjang 4 km. Kedua proyek penting ini ditargetkan rampung pada Oktober dan November 2025.

  • Percepatan Pengerjaan: PAM Jaya dan Paljaya diinstruksikan mempercepat pekerjaan dengan sistem 24 jam non-stop, memperpendek pagar proyek, menempatkan flagman, dan langkah teknis lainnya.

  • Koordinasi dengan Pemerintah Pusat: Mengatur buka-tutup pintu masuk/keluar tol pada jam sibuk guna mengurangi penumpukan kendaraan.

  • Optimalisasi Area Publik: Memanfaatkan area yang masih tersedia sebagai halte atau parkir sementara agar kendaraan umum tidak menumpuk di pinggir jalan saat menaikkan dan menurunkan penumpang.

  • Pemanfaatan Trotoar: Menggunakan sementara trotoar di area terdampak proyek untuk memperlebar ruas jalan, terutama di titik penyempitan (bottleneck), mengingat trotoar di lokasi tersebut saat ini belum dapat digunakan pejalan kaki.

  • Sinergi Antar-Lembaga: Memperkuat koordinasi lapangan secara terpadu antara Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP, MRT Jakarta, Transjakarta, dan instansi terkait lainnya.

  • Informasi Lalu Lintas: Bekerja sama dengan Google dan platform navigasi lain untuk menampilkan informasi terkini mengenai proyek yang berlangsung, sekaligus memberikan rute alternatif bagi pengguna jalan.

  • Solusi Jangka Menengah: Mengkaji pembangunan underpass atau flyover di perempatan besar sepanjang Jalan TB Simatupang untuk mengendalikan arus lalu lintas.

Pemprov DKI Jakarta berharap semua langkah ini dapat segera mengurai kemacetan di kawasan TB Simatupang. Yustinus pun menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan akibat kemacetan di kawasan tersebut.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami juga mengimbau masyarakat untuk beralih ke transportasi umum agar volume kendaraan di jalan dapat berkurang,” tuturnya.

2. Uji coba jalur gratis Gerbang Tol Fatmawati 2 diperpanjang

Gubernur Jakarta Pramono Anung saat memantau uji coba jalur gratis Tol Fatmawati 2 pada Senin (15/9). (dok. Pemprov DKI Jakarta)

Pemprov DKI Jakarta akhirnya memperpanjang pembukaan gratis Gerbang Tol Fatmawati 2 hingga akhir Oktober 2025. Keputusan ini diambil lantaran setelah evaluasi lima hari menunjukkan hasil positif.

“Pembukaan gerbang tol bisa dilanjutkan sampai akhir Oktober karena terbukti mampu mengurangi kemacetan,” ujar Gubernur Pramono, di Jakarta, pada Sabtu (20/9).

Selama masa uji coba, akses tol ini dibuka secara gratis bagi kendaraan roda empat mulai pukul 17.00 hingga 20.00 WIB agar beban lalu lintas di ruas Jalan TB Simatupang dan arteri R.A. Kartini berkurang signifikan.

Berdasarkan hasil evaluasi uji coba pada 15–19 September 2025, tercatat volume kendaraan yang masuk melalui kanalisasi Gerbang Tol Fatmawati 2 mencapai 3.052 kendaraan, atau rata-rata 610 kendaraan per hari.

Perbandingan data sebelum dan sesudah uji coba menunjukkan hasil positif. Pada periode 25–29 Agustus 2025, volume lalu lintas rata-rata pada jam puncak di Jalan R.A. Kartini mencapai 3.774,81 smp/jam. Namun, selama uji coba, angka itu turun menjadi 3.127,44 smp/jam, atau menurun 17,15 persen. Selain itu, hasil analisis juga mencatat:

  • Kapasitas ruas Jalan R.A. Kartini meningkat 26 persen.

  • Nilai volume per kapasitas (VC ratio) turun 21,4 persen.

  • Kecepatan rata-rata jaringan jalan naik 15,92 persen.

  • Secara keseluruhan, kinerja lalu lintas di kawasan TB Simatupang–R.A. Kartini meningkat 18,65 persen.

“Pembukaan akses gratis di Gerbang Tol Fatmawati 2 terbukti memberikan dampak nyata terhadap kelancaran lalu lintas,” ungkap Gubernur Pramono.

3. Pentingnya ketertiban pengguna jalan

Gubernur Jakarta Pramono Anung saat memantau uji coba jalur gratis Tol Fatmawati 2 pada Senin (15/9). (dok. Pemprov DKI Jakarta)

Gubernur Pramono juga menekankan pentingnya ketertiban pengguna jalan agar tidak ada kendaraan yang berhenti sembarangan di pelican crossing, baik taksi, ojek online, maupun kendaraan pribadi.

Ia pun mengucapkan terima kasih atas kesabaran serta masukan warga yang diberikan kepada Pemprov DKI Jakarta demi terwujudnya lalu lintas Ibu Kota yang aman dan nyaman.

“Pemprov DKI berharap arus kendaraan di kawasan Jakarta Selatan semakin tertata dan kemacetan dapat berkurang secara signifikan,” tutup Gubernur Pramono.

Sementara itu, Djarot (53) seorang driver ojek online berharap kemacetan di TB Simatupang bisa segera berakhir. Ia menilai, kemacetan di TB Simatupang terjadi karena struktur jalan yang menyerupai botol (bottle neck). 

“Dari sebelum ada galian saja sudah macet. Sekarang ditambah proyek galian, malah semakin parah. Khususnya di sekitar pertigaan menuju Taman Cilandak. Semoga cepat selesai deh,” harap Djarot. (WEB)

Editorial Team