Jakarta, IDN Times - Pendaftaran calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 resmi ditutup pada hari ini, Kamis (4/7) pukul 16.00 WIB.
Ketua panitia seleksi capim KPK, Yenti Garnasih, mengatakan saat ini sudah ada 348 orang yang mendaftarkan dirinya menjadi capim KPK.
Kendati demikian, ia menjelaskan bahwa bagi peserta yang tidak sempat datang langsung untuk mendaftar, masih ada cara lain yaitu dengan menggunakan sistem online.
“Yang (mendaftar melalui) e-mail belum bisa kita tutup. Akhirnya sampai saat ini sambil menunggu e-mail yang jam 12 nanti malam, sudah 348 (pendaftar) dan kami putuskan tidak diperpanjang,” kata Yenti di kantor Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Kamis (4/7).
Yenti menjelaskan, Pansel tidak memberikan batasan berapa jumlah maksimal pendaftar. Namun, seleksi berkas yang ketat dirasa menjadi cukup untuk menyaring para peserta.
“Kita lihat seleksi administrasi ya misalnya umurnya harus 40-65 tahun pada saat mendaftar dan yang utama 15 tahun di bidang hukum, perbankan, keuangan ekonomi.” Jelasnya.
Dari 348 jumlah pendaftar, Yenti telah merinci latar belakang pekerjaan mereka sebelumnya. Paling banyak peserta yang mendaftar berlatar belakang pengacara dan dosen.
“Pegawai KPK ada 13 orang. Komisioner (KPK) 3 orang. Dari Polri yang masih aktif 9 orang. Jaksa ada 5, Hakim 9 tadi ya. Advokat yang paling banyak 53, kemudian kedua paling banyak dosen,” ucapnya.
Ditanya mengenai profil masing-masing pendaftar, Yenti belum bisa menyimpulkan satu per satu mana peserta yang mempunyai catatan buruk dalam kariernya.
“Jadi kami baru bisa sampaikan profilnya pada tanggal 11 (Juli) siapa saja yang telah kami anggap penuhi kualifikasi seleksi administrasi,” jelasnya.