Jakarta, IDN Times - Juru bicara dari aksi 'Draw The Line', Suriadi Darmoko mengatakan mereka sengaja turun ke jalan pada Jumat (19/9/2025) sebagai bentuk protes terhadap krisis iklim yang terjadi akhir-akhir ini. Harapannya, setelah ditarik garis batas, kondisi iklim di Indonesia bisa lebih baik.
"Situasi krisis iklim pada akhir-akhir ini disebabkan adanya energi kotor, energi fosil mulai dari batu bara, gas dan minyak bumi. Diharapkan situasi iklim di negara kita bisa membaik," ujar pria yang akrab disapa Moko itu di Jalan Medan Merdeka Selatan saat turun aksi dan berbincang dengan IDN Times pada sore tadi.
Aksi di Jakarta merupakan satu dari 33 aksi serupa yang digelar di sejumlah kota 19-21 Setepmber 2025. Jakarta dipilih sebagai salah satu lokasi aksi demo memanfaatkan momen jelang keberangkatan Presiden Prabowo Subianto ke pekan Majelis Umum PBB di New York.
Demonstran 'Draw The Line' sudah berencana bakal bisa menyampaikan aspirasi di Patung Kuda. Namun, pihak kepolisian melarang massa berorasi di sana. Alhasil, mereka hanya menyampaikan aksi unjuk rasa di Jalan Medan Merdeka Selatan dekat Menara Danareksa.
Ia menambahkan jelang keberangkatan ke markas PBB di New York, seharusnya pemerintah mengeluarkan dokumen bernama Nationally Determined Contribution (NDC) 2. Di dalam dokumen tersebut berisi komitmen Prabowo untuk menangani krisis iklim.