Jakarta, IDN Times - Seorang penulis kolom di situs berita detik.com berinisial YF, diduga mendapat diintimidasi usai menulis artikel dengan judul, "Jenderal di Jabatan Sipil: Di Mana Merit ASN?". Artikel tersebut tayang pada Kamis (22/5/2025) pagi, tapi kemudian dihapus isinya.
Koordinator Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Erick Tanjung mengatakan, dugaan intimidasi ini mencederai demokrasi negara Indonesia. KKJ kata dia, mengecam tindakan pembungkapan itu, dia mengatakan warga negara harusnya bisa menyampaikan isi pikirannya hingga mengkritisi dan memberikan pandangan soal negara dan pemerintahan.
"Ya tentu kita mengecam tindakan itu, pembungkaman ini adalah mencederai demokrasi dan ini jelas mengancam kebebasan berekspresi berpendapat warga negara dalam menyampaikan suara-suara kritis, mengawasi mengkritisi kebijakan pemerintah dan tentu ini juga mengancam kebebasan pers, karena artikel itu tayang di media jadi," kata Erick kepada IDN Times, Sabtu (24/5/2025).