Perhutani Dalami Dugaan Alih Fungsi Lahan di Kawasan Kota Batu

Batu, IDN Times - Perhutani sedang mengumpulkan data adanya dugaan alih fungsi lahan dan penebangan hutan di kawasan hulu yang mengakibatkan bandjir bandang di Kota Batu.
1. Siap bantu Pemkot Batu
Kepala Divisi Pengelolaan Hutan Perum Perhutani, Bambang Jurianto menjelaskan bahwa pihaknya siap untuk berkolaborasi dengan Pemkot Batu dan lintas stakeholder untuk memperbaiki kualitas lahan di hulu sungai. Hal ini juga yang saat ini menjadi konsen Perhutani.
"Kalau kami dari Perhutani sudah ada program reboisasi setiap saat. Jenis tanaman yang kami kembangkan untuk rehabilitasi kawasan adalah pinus, rimva campur mahoni. Ini untuk mengerem agar tidak terjadi longsor," urainya Senin (8/11/2021).
2. Masih terus kumpulkan data kerusakan

Lebih jauh, Bambang menyebut bahwa saat ini Perhutani juga masih mengumpulkan data mengenai laporan pembukaan lahan. Setelah itu, akan dilakukan identifikasi bahwa pembukaan lahan ini terkait dengan kebutuhan masyarakat atau tidak. Kalau memang bukan untuk sesuatu yang bermanfaat maka maka akan dilakukan pembinaan. "Kami masih kumpulkan data dan hitung berapa banyak lahan yang dibuka," tambahnya.
3. Klaim tidak ada penurunan lahan
Tak hanya itu saja, Perhutani mengklaim bahwa dalam beberapa tahun terakhir tidak ada pengurangan lahan di kawasan hulu yakni lereng Gunung Arjuno. Lahan hutan yang ada saat ini merupakan lahan yang sama sejak beberapa tahun terakhir. Selama ini juga upaya pencegahan munculnya pembalakan liar dan lainnya juga sudah dilakukan. "Pengawasan wilayah, patroli, dan pengecekan terus kami lakukan. Kedepan akan kami tingkatkan lagi," sambungnya.
4. Masih lakukan perhitungan data luasan hutan lindung
Saat ini untuk memastikan bahwa tidak ada pengurangan lahan, Perhutani masih melakukan perhitungan ulang luasan hutan lindung di hulu Kota Batu. Data tersebut amat penting untuk upaya pemulihan jika memang ada lahan yang dibuka untuk keperluan lain diluar fungsi utamanya sebagai penahan arus air. "Untuk luasannya berapa sekarang masih kami hitung. Tetapi yang pasti kami terus berusaha menyampaikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya hutan untuk mencegah bencana," pungkasnya.