Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
6B7DC1CF-C90A-46F0-8E07-3E840FA2FA4F.jpeg
Kapolri Listyo Sigit Prabowo di Mako Brimob, Depok, Kamis (17/5/2025). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Intinya sih...

  • Polisi periksa 25 produsen berasUntuk saat ini pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 25 pihak baik itu dari distributor maupun produsen beras.

  • Kementan periksa 268 sampel berasMenteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman telah melakukan pemeriksaan terhadap 268 sampel beras dari 212 merek yang tersebar di 10 provinsi.

  • 212 merek beras dilaporkan ke Polri212 merek beras itu sebelumnya telah dilaporkan ke Polri maupun Kejaksaan untuk dilakukan pendalaman.

Jakarta, IDN Times - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan masih menunggu hasil uji laboratorium terkait dengan penanganan perkara dugaan beras oplosan.

Praktik culas yang diduga dilakukan produsen itu saat ini tengah dilakukan pendalaman bersama dengan Kementerian Pertanian (Kementan).

“Kita bekerja sama dengan Kementan untuk melakukan pengecekan lab terhadap mereka progres masih berlangsung,” ujar Sigit saat meresmikan SPPG Polri di Mako Brimob Polri, Depok, Kamis (17/7/2025).

1. Polisi periksa 25 produsen beras

Pedagang beras di Pasar Al Mahirah, Kota Banda Aceh, Aceh. (IDN Times/Mhd Saifullah)

Untuk saat ini pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 25 pihak baik itu dari distributor maupun produsen beras.

Pemeriksaan itu dilakukan untuk menguak informasi terkait dengan temuan soal beras oplosan maupun pengurangan takaran yang tidak sesuai dengan label pada kemasan.

“Baik, sampai dengan hari ini rencana kita akan melakukan pemeriksaan terhadap 25 distributor ataupun produsen. Kategori sementara mengoplos kemudian juga ada yang berat di bawah ketentuan tidak sesuai dengan yang ada di dalam list di kemasan,” ujarnya.

2. Kementan periksa 268 sampel beras

Sejumlah warga membeli beras di Toko Unggul Pasar Dargo Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman telah melakukan pemeriksaan terhadap 268 sampel beras dari 212 merek yang tersebar di 10 provinsi.

Amran mengungkap, sebagian besar dari total 212 merek beras yang bermasalah kini sudah menjual beras sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah.

3. 212 merek beras dilaporkan ke Polri

Tumpukan beras yang siap dikirim dari Pasar Dargo Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Adapun, 212 merek beras itu sebelumnya telah dilaporkan ke Polri maupun Kejaksaan untuk dilakukan pendalaman.

“Alhamdulillah kemarin kami cek merek yang sudah diumumkan itu sudah mulai sebagian, belum seluruhnya, itu menarik dan mengganti harganya sesuai standar dan kualitasnya, Ini sudah ada perubahan,” kata Amran, Rabu (16/7/2025).

Editorial Team