ilustrasi Candi Muaro Jambi (satriainsun/flickr)
Bersama dengan Gubernur Jambi Al Haris, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid, Direktur Perfilman, musik dan media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra, beserta Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi Agus Widyatmoko, memeriksa beberapa bangunan candi, arca, dan peninggalan kuno yang akan dilakukan revitalisasi oleh Kemendikbudristek.
Diketahui, Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Candi Muaro Jambi di Provinsi Jambi berdiri sejak abad ketujuh hingga 12 Masehi disebut-sebut merupakan kompleks perguruan tinggi tertua di Indonesia dan terluas di Asia.
Kawasan itu memiliki luas 3.981 hektare (KCBN Borobudur seluas 8.123 hektare). Terdapat 11 candi utama, namun diperkirakan masih terdapat 82 reruntuhan yang tertimbun dalam gundukan-gundukan.
Candi Muaro Jambi membentang sepanjang 7,5 kilometer dari barat ke timur tepian Sungai Batanghari, sebagai sungai terpanjang di Sumatera.
Kompleks Candi Muaro Jambi terletak di Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, tepatnya di tepi Sungai Batanghari, sekitar 26 kilometer timur Kota Jambi. Lokasinya mencakup delapan desa, yakni Muara Jambi, Dusun Baru, Dusun Mudo, Danau Lamo, Tebat Patah, Teluk Jambu, Kemingking Dalam, dan Kemingking Luar.