Jakarta, IDN Times - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengajukan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto ke DPR RI, sebagai calon panglima pada Senin 4 Desember 2017.
Surat pengajuan tersebut dibawa ke DPR oleh Mensesneg Pratikno. Hadi Tjahjanto bakal menggantikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan memasuki masa pensiun pada 1 April 2018.
Hadi Tjahjanto disebut-sebut pantas menjadi Panglima TNI karena telah mengisi beberapa jabatan penting di TNI. Namanya menjadi popular setelah dia membongkar kasus korupsi di Kementerian Pertahanan. Namun, bagi masyarakat, nama Hadi Tjahjanto mungkin belum familiar.
Pria kelahiran Malang, 8 November 1963 itu memulai karier militernya di Skuadron Udara 4--yang bermarkas di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur--setelah lulus Akademi Angkatan Udara (AAU) pada 1986.
Di Skuadron Udara 4, Hadi menjadi pilot pesawat angkut ringan untuk Operasi Dukungan Udara, SAR terbatas, dan kursus penerbang pesawat angkut. Pada 1993, kariernya meningkat menjadi Kepala Seksi Latihan Skadron Udara 4.
Pada 1996, ayah dua putra itu tidak lagi mengurusi pesawat angkut ringan. Dia berganti memimpin pesawat angkut berat, sebagai Komandan Flight Ops A Flightlat Skuadron Udara 32 Wing Udara 2 di pangkalan udara yang sama.
Karier Hadi terus menanjak. Hampir setiap tahun dia menduduki kursi jabatan baru. Pada 1997, dia memimpin pendidikan penerbang sebagai Komandan Flight Skadron Pendidikan 101 Pangkalan Udara Adi Soemarno.
Setahun kemudian, Hadi menjadi Kepala Seksi Bingadiksis Dispers Lanud Adi Soemarno. Pada tahun yang sama, ia juga naik jabatan sebagai Komandan Batalyon III Menchandra Akademi TNI.
Pada 1999, Hadi beralih ke Lanud Adi Sucipto menjadi Instruktur Penerbangan. Memasuki 2000, dia dipercaya menjadi Kepala Seksi Keamanan dan Pertahanan Pangkalan Dinas Operasi Lanud Adi Sucipto.
Hadi lalu menjadi Komandan Satuan Udara Pertanian Komando Operasi Angkatan Udara I pada 2001. Empat tahun kemudian, Hadi menjabat sebagai Kepala Departemen Operasi Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara.
Hadi kemudian dipercaya menjabat sebagai Kepala Dinas Personel Lanud Abdulrachman Saleh pada pada 2006, dan Kepala Sub Dinas Administrasi Prajurit Dinas Administrasi Persatuan Angkatan Udara pada 2007.
Pada 2010, Hadi menduduki posisi sebagai Komandan Pangkalan Udara Adisumarmo. Setahun kemudian, dia menjabat tugas di luar TNI AU, menjadi Perwira Bantuan I/Rencana Operasi TNI dan Sekretaris Militer Kementerian Sekretaris Negara.
Dua tahun setelah itu, Hadi berpangkat kolonel dan dipercaya menjadi Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional. Dua tahun menjabat Kepala Dinas Penerangan TNI AU (2013-2015) dan Komandan Lanud Abdulrachman Saleh, pada Juli 2015, Hadi akhirnya menjadi Sekretaris Militer Presiden RI Joko Widodo dan naik jabatan menjadi Marsekal Muda.
Pada November 2016, Hadi dilantik menjadi Irjen Kementerian Pertahanan. Tiga bulan kemudian, Hadi terpilih menjadi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), tepatnya 18 Januari 2017, menggantikan Agus Supriatna.