Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(Politikus PDI Perjuangan Nico Siahaan) ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
(Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Nico Siahaan) ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Intinya sih...

  • Platform media sosial diminta lakukan screening dengan baik

  • Nico pertanyaan platform media sosial minta tidak diatur dalam RUU penyiaran

  • Nico meminta platform media sosial memperketat screening dalam pemasangan iklan.

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Junico (Nico) Siahaan, mempertanyakan keamanan platform media sosial. Terlebih, Nico mengaku pernah menjadi korban penipuan di Instagram.

Hal itu Nico sampaikan dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) Panja Penyiaran Komisi I DPR dengan platform Google, YouTube, Meta dan Tiktok di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/7/2025).

“Saya ini salah satu korbannya iklan Instagram. Saya bicara apa adanya karena saya ditipu, makanya saya mau nanya di sini. Karena pemasangan iklan itu nggak ada screening-nya, yang tukang tipu juga boleh iklan. Jadi mana tanggung jawabnya?”ujar Nico.

1. Platform media sosial diminta lakukan screening dengan baik

(Anggota DPR Komisi I Nico Siahaan) www.instagram.com/@junicosiahaan

Nico kemudian meminta platform media sosial melakukan screening dengan baik. Hal itu dilakukan untuk meminimalkan terjadi penipuan.

“Saya beli suatu barang, ternyata bukan penjual asli. Jadi kami pribadi yang harus melakukan seleksi," kata dia.

2. Nico pertanyaan platform media sosial minta tidak diatur dalam RUU penyiaran

Ilustrasi Media Sosial. Foto: Pixabay

Dalam kesempatan itu, Nico mempertanyakan platform media sosial meminta tidak diatur dalam RUU Penyiaran. Padahal, kerap terjadi kasus pidana di media sosial.

"Nah, kalau teman teman mengatakan bahwa kami jangan diatur, buktinya tidak mau diatur sama tapi teman-teman tidak melakukan PR-nya sendiri. Sehingga hal tersebut tidak fair," kata dia.

3. Minta perketat iklan

ilustrasi media sosial (pexels/Tracy Le Blanc)

Nico kemudian meminta platform media sosial untuk memperketat iklan. Tujuannya, melindungi pengguna.

"Kalau memang gak bisa dikurasi ya jangan boleh iklan jadi fair. Kalau bapak gak mau tanggung jawab, jangan boleh ada iklan jual beli di platform gitu. Nah ini bagian dari pengawasan kami supaya ini adalah bagian dari perlindungan konsumen juga," ujar Nico.

Editorial Team