Subang, IDN Times - Kepolisian melalui Korp Lalu Lintas (Korlantas) Polri baru-baru ini meninjau jalur Pantura yang bakal dilalui pemudik Lebaran pada Juni 2018 mendatang.
Kepala Korp Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Royke Lumowa memimpin langsung peninjauan jalur mudik 2018 tersebut bersama kesatuannya. Adapun rute jalur yang ditinjau Cikampek hingga Semarang, Jawa Tengah.
Royke megatakan yang menjadi kendala arus mudik pada 2017 adalah saat arus balik Lebaran, dimana pemudik secara bersamaan memadati Tol Cipali, sehingga terjadi penumpukan di tol tersebut.
"Tadi sudah disampaikan oleh Dirlantas Jawa Barat dan juga manajemen Tol Cipali bahwa kerawanan Cipali ini, khususnya di arus balik, yang perlu kita antisipasi lagi," ujar Royke di Rest Area 102, Kebupaten Subang, Jawa Barat, Senin (12/2) lalu.
Sebagai antisipasi menumpuknya kendaraan arus balik, Korlantas Polri memberikan perhatian penuh. Royke mengaku akan mempersiapkan pasukan tambahan untuk berjaga di sepanjang Tol Cipali, utamanya di setiap rest area yang biasanya menimbulkan kemacetan.
"Tentunya di rest area 130 dan 101 akan jadi primadona menurut kami untuk tahun ini, karena di titik-titik ini semua haus, bukan hanya sopirnya, tapi mobilnya juga kehabisan BBM," kata dia.
Karena itu Royke mengimbau pemerintah agar memperhatikan tempat beristirahat bagi pemudik nanti, dengan cara melebarkan rest area.
"Evaluasi tahun lalu adalah nambah lahan rest area, bagaimana pun juga teorinya kalau padet, macet itu karena kapasitas tempat tidak menampung volume yang masuk. Jadi menurut saya harus nambah rest area sementara," ujar dia.
Sementara ini pemerintah baru memperluas 700 meter persegi di rest area 101 KM Tol Cipali yang akan menuju Jakarta. Royke meminta pemerintah memperluas lagi setiap rest area, baik dari arah Jakarta menuju Jawa maupun sebaliknya.
Mantan Dirlantas Polda Metro Jaya ini juga mengungkapkan permasalahan lain yang terjadi pada mudik dan arus balik 2017. Permasalahan lain adalah pada pengisian bahan bakar (BBM). Polri meminta Pertamina agar membuka semua mesin pompa bensin di semua SPBU di rest area, agar tidak terjadi penumpukan kendaraan.
"Pom bensin pengalaman yang lalu kalau pompanya lima atau enam, tapi kadang dibuka cuma dua, itu jadi antrean panjang. Dibuka aja kalau ada enam pompa bensinnya. Ini juga akan kita berikan masukan kepada manajemen Pertamina untuk bisa buka full saja," imbau Royke.