Pertamina Jalankan Green Energy 2020 untuk Jawab Tantangan Masa Depan

Komitmen untuk berinovasi dan ramah lingkungan

Jakarta, IDN Times - Hingga kini, PT Pertamina (Persero) terus memastikan pengembangan program Green Energy berjalan sesuai visi pemerintah untuk menciptakan ketahanan dan kemandirian energi nasional sekaligus menjawab tantangan transisi energi ke depan. Berbagai inovasi dengan memanfaatkan teknologi terkini dilakukan Pertamina dalam pemanfaatan potensi energi baru terbarukan (EBT) yang berlimpah di Indonesia.

Pada Juli 2020, Pertamina sukses melakukan uji coba produksi Green Diesel (D100) di Kilang Dumai sebesar 1.000 barel. Sebelumnya di Maret 2020, juga telah dilakukan uji coba co-processing Green Gasoline di Kilang Cilacap. Uji coba juga akan berlanjut untuk co-processing Green Avtur yang ditargetkan pada akhir 2020.

1. Pertamina bersinergi dengan BUMN dan Perguruan Tinggi

Pertamina Jalankan Green Energy 2020 untuk Jawab Tantangan Masa DepanDok. Pertamina

Fajriyah Usman selaku Vice President Corporate Communication Pertamina, mengatakan bahwa produk Green Diesel D100 yang 100% dan Green Gasoline/Green Avtur diolah dari bahan dasar kelapa sawit. Produk ini pun direaksikan menggunakan katalis Merah Putih yang diproduksi Research & Technology Center (RTC) Pertamina bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Setelah uji coba produk Green Diesel D100 di kilang Dumai berikut Green Fuel atau Green Avtur di Kilang Cilacap, Pertamina juga bersinergi dengan BUMN lain serta Perguruan Tinggi yang akan membangun pabrik katalis yang akan mendorong TKDN di industri migas dan kimia sehingga akan mengurangi defisit transaksi negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkapnya.

Hal ini pun dijalankan pararel dengan proyek pembangunan Standalone Biorefinery di Cilacap maupun di Plaju. “Pertamina tetap berkomitmen untuk selalu berinovasi dalam menciptakan produk yang lebih berkualitas dan ramah lingkungan,” ujarnya.

Baca Juga: Pertamina Terus Tingkatkan Layanan Energi Lewat Inovasi Model Bisnis

2. Portofolio proyek Green Energy dari Pertamina

Pertamina Jalankan Green Energy 2020 untuk Jawab Tantangan Masa DepanMenteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menjajal mobil menggunakan bahan bakar green diesel 100 persen atau D-100. (ANTARA/HO-Kemenperin/am)

Tak hanya itu, Subholding Power and New & Renewable Energy Pertamina yaitu PT Pertamina Power Indonesia (PPI), juga memiliki portofolio proyek Energi Bersih yang beragam. Salah satunya yang sedang dalam proses konstruksi adalah Proyek Independent Power Producer (IPP) LNG-to-Power Jawa-1 dengan kapasitas 1760 Mega Watt (MW), yang berlokasi di Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. Sampai dengan Januari 2020, progress proyek telah mencapai 87,5% dan ditargetkan mencapai COD pada tahun 2021.

Selain IPP Jawa-1, beberapa proyek yang telah dioperasikan PPI antara lain Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 4 MW, berlokasi di area Kilang LNG Badak, Kalimantan Timur, kemudian Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg), yang berasal dari pengolahan limbah kelapa sawit dengan kapasitas 2.4 MW yang merupakan hasil kerjasama antara PPI dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, serta Proyek Pengoperasian dan Perawatan (O&M) PLTBg milik PTPN II di area Kwala Sawit dan Pagar Merbau, Sumatera Utara, dengan total kapasitas 2 MW.

3. PPI buktikan kapabilitas sebagai penyedia Green Energy

Pertamina Jalankan Green Energy 2020 untuk Jawab Tantangan Masa DepanPertamina Power Indonesia (Dok. Pertamina)

Lebih lanjut, PPI juga melakukan pengembangan PLTS di SPBU-SPBU Pertamina. Ini merupakan bagian dari optimalisasi bauran energi di wilayah operasi Pertamina. Untuk tahun 2020 ini, bahkan Pertamina masih ditargetkan sebanyak 50 SPBU dan akan bertambah ke depannya.

“Sampai saat ini, PPI telah membuktikan kompetensi dan kapabilitasnya sebagai penyedia Energi Bersih. Ke depan, perusahaan akan terus memperluas komitmen pengembangan Energi Bersih, baik untuk kebutuhan di luar Pertamina, maupun di internal di lingkungan Pertamina sendiri," ujar Fajriyah.

4. Dukungan Menteri BUMN terhadap program Green Energy dari Pertamina

Pertamina Jalankan Green Energy 2020 untuk Jawab Tantangan Masa DepanBasuki Tjahaja Purnama (BTP) saat resmi menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) (Dok. HUMAS KEMENTERIAN BUMN)

Dalam rangka mengantisipasi tren energi masa depan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sendiri mendukung sepenuhnya langkah Pertamina untuk melakukan
transformasi ke Green Energy. Menurutnya, transformasi energi sudah diimplementasikan
Pertamina melalui program B30, bahkan percepatan program gasifikasi batu bara menjadi metanol dan dimethyl ether (DME) yang bisa mengurangi impor LPG yang sudah mencapai enam juta metrik.

Di samping itu pula, Erick Thohir dan Kementerian BUMN akan terus mendorong transformasi BUMN khususnya di bidang energi. Salah satunya dalam mendorong terwujudnya kerja sama Pertamina dengan beberapa BUMN dalam pengembangan bisnis baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang dipercaya sebagai sumber energi di masa depan. (CSC)

Baca Juga: Komitmen Direksi dan Komisaris, Pertamina Luncurkan Piagam New Pertamina

Topik:

  • Anastasia Desire

Berita Terkini Lainnya