Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Marsudi Syuhud mengatakan, penting adanya kolaborasi di saat umat Kristiani hendak merayakan Natal dan Tahun Baru 2023. Kolaborasi yang dimaksud yakni upaya saling menghormati bersama-sama tanpa ada sekat perbedaan agama.
Rangkaian perayaan Natal sudah dimulai pada Sabtu (24/12/2022) malam. Gereja Katolik Katedral Jakarta menggelar tiga sesi misa yang dimulai sore ini.
"Kolaborasi yang dimaksud adalah bagaimana kita saling menghormati bersama-sama dan melakukan sesuatu yang kita saling butuhkan. Sehingga, kita harus melakukan yang tidak ada sekat-sekat agama di dalamnya," ungkap Marsudi dalam diskusi di salah satu stasiun televisi swasta, yang dikutip Sabtu (24/12/2022).
Ia menambahkan, bila masyarakat sudah sepakat untuk membangun negara secara bersama-sama, maka semua pihak akan merasa nyaman ketika melihat pemeluk agama lain merayakan hari rayanya. Marsudi pun berharap rangkaian Natal dan Tahun Baru 2023 bisa berjalan dengan aman, nyaman, dan tidak ada gangguan dari pihak manapun.
"Untuk itu, situasi yang damai, aman, dan terkendali ini harus benar-benar diciptakan oleh semua elemen masyarakat," kata dia.
Ia pun yakin situasi harmonis, aman, dan tertib bisa tercipta bila mengikuti aturan yang ada. "Jika semua sudah mengikuti aturan, maka bangsa ini akan aman," ujarnya lagi.
Sementara, untuk menjaga keamanan selama Natal dan Tahun Baru 2023, TNI mengerahkan sekitar 25 ribu prajurit. Di mana saja mereka ditempatkan?