PKS Dukung Kampus Jadi Tempat Kampanye: Bisa Bedah Visi-Misi

27 Jul 2022, 09:55 WIB

Ilustrasi - Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Sekjen PKS Habib Aboe Bakar membacakan ikrar PKS saat rakernas di Jakarta Pusat, Selasa (21/6/2022). (IDN Times/Melani Putri)

Jakarta, IDN Times - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendukung rencana Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang mengizinkan kampus menjadi tempat kampanye pemilu.

Juru Bicara PKS, M Kholid, mengatakan kampus bisa menjadi salah satu tempat untuk membedah pikiran calon pemimpin yang berkampanye.

"Saya pikir kampus itu tempat yang bagus untuk membuka atau melihat gagasan setiap pemimpin, kan di kampus itu kebebasan berekspresi, kebebasan akademik, kebebasan untuk saling bertukar pandangan. Saya pikir kalau kandidat-kandidat itu dibedah pikirannya di kampus itu jauh lebih bagus ya," ujar Kholid di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa (26/7/2022).

1. Akademisi atau mahasiswa bisa membedah apa visi-misi yang disampaikan capres atau caleg

Juru Bicara PKS, M Khalid (batik) (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Khalid mengatakan, akademisi dan mahasiswa bisa membedah visi-misi yang dibawa calon presiden (capres) atau calon legislatif (caleg) yang datang ke kampus. Meski demikian, mekanisme kampanye harus dibuat dengan baik.

"Tentu dengan mekanisme di kampus yang punya kode etik dan aturannya itu seperti apa yang civilized, yang beradablah, bagaimana metode kampanye atau metode politik di kampus. Kan mereka punya kode etik, sehingga saya kira ini wacana yang bagus untuk bagaimana membawa kampanye itu di kampus dengan cara akademik ilmiah," ucap dia.

2. KPU sebut lingkungan kampus bisa digunakan untuk kampanye

IDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Sebelumnya, KPU menegaskan lingkungan kampus bisa dijadikan sebagai tempat kampanye pemilu. Hal tersebut disampaikan Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari usai mengisi Sarasehan Kebangsaan di Universitas Brawijaya, Selasa, 19 Juli 2022.

Menurut Hasyim, karena warga kampus juga memiliki hak pilih, mereka juga berhak tahu apa saja yang diprogramkan oleh tokoh atau parpol yang mengikuti pemilu.

3. Diperbolehkan asal seimbang

Gedung KPU RI (IDN Times/Rochmanudin)

Hasyim menjelaskan kampanye di dalam kampus tidak melanggar aturan dan diperbolehkan. Tetapi semua peserta pemilu harus mendapatkan kesempatan yang sama.

Dia mencontohkan jika ada tiga calon yang mengikuti konstelasi politik, maka ketiganya harus diperbolehkan kampanye di kampus.

"Jadi ada keseimbangan semuanya mendapat kesempatan. Warga kampus juga pemilih semua, jadi boleh saja dilakukan kampanye selama tidak diskriminatif," kata Hasyim, Selasa, 19 Juli 2022.